Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prancis dan Jerman Sebut Putin Ingin Hapus Ukraina dari Peta Dunia

Prancis dan Rusia menuding Presiden Rusia Vladimir Putin tengah berusaha menghapus Ukraina dari peta dunia.
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan mahasiswa melalui panggilan konferensi video di kediaman negara di Zavidovo, Rusia 25 Januari 2021./Antara-Reutersrn
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan mahasiswa melalui panggilan konferensi video di kediaman negara di Zavidovo, Rusia 25 Januari 2021./Antara-Reutersrn

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian menuding Presiden Rusia Vladimir Putin tengah berusaha menghancurkan negara Ukraina.

“Ini adalah perang total. Putin telah memutuskan untuk menghapus Ukraina dari peta Negara. Masalah Donbass hanyalah dalih,” kata Le Drian kepada radio France Inter, dikutip melalui Al Arabiya, Jumat (25/2/2022).

Bahkan, dia juga memperingatkan bahwa keamanan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky turut dalam bahaya.

"Apa yang diinginkan Putin adalah penyerahan Ukraina dan dia akan melakukan serangan sampai akhir sehingga keamanan Presiden Zelensky menjadi elemen sentral dari semua yang terjadi. Oleh sebab itu, kami siap membantunya jika perlu,” ujarnya.

Lebih lanjut, Le Drian mengatakan Prancis juga khawatir tentang kemungkinan serangan militer Rusia terhadap Moldova dan Georgia, dua negara bekas Soviet lainnya. Bahkan, dirinya mengecam pergeseran Rusia menuju campur tangan di negara-negara lain.

Bahkan, para pejabat Prancis disebutkan telah memperingatkan bahwa krisis dapat dengan cepat meningkat di sepanjang sisi timur NATO, sehingga dia memperingatkan bahwa Putin juga dapat menguji tekad Barat dengan berusaha untuk mengambil alih wilayah Transnistria yang memisahkan diri, yang telah mendeklarasikan kemerdekaan dari Moldova, atau wilayah bekas Soviet lainnya.

Lithuania, negara Baltik yang sekarang menjadi anggota aliansi pertahanan NATO, pada hari Kamis menetapkan keadaan darurat setelah invasi Rusia ke Ukraina.

“Putin menciptakan kembali sejarah. Dia ingin membangun kembali sebuah kerajaan, menunjukkan kekuatannya dengan segala cara. Ini adalah kenyataan baru. Ini tidak lagi seperti pada masa Perang Dingin, karena pada saat itu tidak ada perang. Yang baru adalah bahwa ini adalah perang di jantung Eropa,” kata Le Drian.

Dikutip melalui The Wall Street Journal, Kanselir Jerman Olaf Scholz menegaskan invasi Rusia ke Ukraina sebagai konflik terburuk di Eropa sejak Perang Dunia II.

"Kami menyaksikan awal perang yang belum pernah kami lihat di Eropa selama lebih dari 75 tahun," kata Scholz.

Bahkan, Olaf Scholz menyebut serangan Rusia ke Ukraina adalah upaya paksa Rusia menghapus Ukraina dari peta dunia. 

"Ini adalah upaya untuk secara paksa menggeser perbatasan di Eropa, bahkan mungkin untuk menghapus seluruh negara dari peta dunia," kata Olaf.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper