Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rusia Vs Ukraina, Dubes Lyudmila Vorobieva Sebut NATO Melanggar Janji

Rusia sangat menentang ekspansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Eropa dan aliansi tersebut telah melanggar janjinya untuk tidak melakukan perluasan.
Tentara Angkatan Darat Amerika Serikat Divisi Airborne ke-82 berjalan menuju pesawat udara yang akan bertolak ke Eropa Timur di Fort Bragg, Carolina Utara, Amerika Serikat, Senin (14/2/2022). Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengirimkan sebanyak 3000 tentara tambahan guna memperkuat NATO di Eropa Timur untuk mengamankan Ukraina jika klaim serangan Rusia benar-benar terjadi./Antara-Reuters
Tentara Angkatan Darat Amerika Serikat Divisi Airborne ke-82 berjalan menuju pesawat udara yang akan bertolak ke Eropa Timur di Fort Bragg, Carolina Utara, Amerika Serikat, Senin (14/2/2022). Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengirimkan sebanyak 3000 tentara tambahan guna memperkuat NATO di Eropa Timur untuk mengamankan Ukraina jika klaim serangan Rusia benar-benar terjadi./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Rusia sangat menentang ekspansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Eropa dan aliansi tersebut telah melanggar janjinya untuk tidak melakukan perluasan, kata Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva.

"Barat berusaha mengalihkan perhatian masyarakat internasional dari ancaman nyata keamanan yang ada, dan salah satu ancaman keamanan ini di Eropa tentu saja adalah perluasan NATO," kata Dubes Vorobieva pada Jumat (18/2/2022).

Menurut Vorobieva, setelah runtuhnya Uni Soviet pada 1991, negara-negara Barat berjanji kepada Rusia untuk tidak memperluas NATO, khususnya ke wilayah Eropa timur.

"Kami percaya mereka, tetapi mereka tidak pernah memenuhi komitmen mereka. Antara 1999 hingga 2020 ada lima putaran ekspansi NATO. Bagaimana kami tidak merasa terancam?," ujarnya.

Dikatakan, Rusia juga sangat menentang dan khawatir tentang situasi di mana para anggota NATO membangun kekuatan militer di perbatasan-perbatasan Rusia.

"Kami sangat menentangnya karena NATO membawa infrastruktur militer mereka di dekat perbatasan Rusia," ujarnya.

"Bukan Rusia yang membawa misilnya ke perbatasan Amerika Serikat. Kami tidak mencoba untuk menempatkan infrastruktur militer kami di dekat perbatasan Kanada atau Meksiko. Tetapi AS dan NATO yang mencoba membawa infrastruktur militer mereka ke perbatasan Rusia, dan tentu saja, kami mengkhawatirkan keamanan kami," ucapnya.

Itulah sebabnya, lanjut Vorobieva, Rusia meminta kepada Barat agar kedua belah pihak dapat membuat suatu perjanjian tertulis untuk keamanan bersama.

"Inilah sebabnya kami meminta dari pihak Barat agar kami memiliki jaminan tertulis atas keamanan kami," kata Dubes Rusia itu.

Vorobieva juga menyampaikan bahwa Rusia telah dan selalu siap untuk berdialog dan berkonsultasi dengan pihak Barat.

"Kami sudah melakukan konsultasi dan pembicaraan dengan banyak pemimpin Eropa yang mengunjungi Rusia. Mereka bertemu dengan Presiden Putin. Beberapa menteri luar negeri (negara Eropa) bertemu dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov. Jika ini bukan upaya diplomatik, lalu apa? Kami sudah menerima semua pihak, kami tidak memiliki agenda tersembunyi selama pembicaraan ini. Dan Barat tampaknya memilikinya," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper