Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Situasi Mencekam, Bank Dunia dan IMF Pindahkan Staf dari Ukraina

Bank Dunia dan IMF sama-sama menjamin bahwa kegiatan mereka menyangkut peminjaman dan pemberian dukungan di Ukraina terus berjalan.
Bendera Ukraina/wikimedia
Bendera Ukraina/wikimedia

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Dunia dan IMF (Dana Moneter Internasional) pada Senin (14/2) mengatakan telah memindahkan beberapa anggota staf dari Ukraina untuk sementara waktu. Pemindahan dilakukan di tengah peningkatan kekhawatiran soal kemungkinan serangan oleh Rusia terhadap Ukraina.

Namun, Bank Dunia dan IMF sama-sama menjamin bahwa kegiatan mereka menyangkut peminjaman dan pemberian dukungan di Ukraina terus berjalan.

"Prioritas utama World Bank Group adalah untuk menjaga keselamatan staf kami beserta keluarga mereka. Sejalan dengan kebijakan kami terkait evakuasi, pemindahan sementara bagi staf sedang dilakukan dan langkah pengamanan sedang ditingkatkan," menurut memo yang dikeluarkan Bank Dunia.

Surat pemberitahuan itu tidak menyebutkan secara rinci soal ke mana atau berapa banyak anggota staf yang dipindahkan. Juru bicara World Bank Group mengatakan bahwa kegiatan Bank Dunia di Ukraina akan terus berlanjut.

Sementara itu, IMF telah merelokasi perwakilannya yang berada di Ukraina, Vahram Stepanyan, keluar dari negara itu. Stepanyan, yang berkewarganegaraan Armenia, telah memimpin IMF di Ibu Kota Kiev sejak Juli 2021 dan bekerja bersama para karyawan lokal.

"Staf IMF masih berhubungan dan melakukan kontak dengan mitra-mitra mereka di Ukraina," kata jubir.

Relokasi personel juga dilakukan oleh Amerika Serikat terhadap staf kedutaannya di Kiev. Staf dipindahkan ke Kota Lviv di Ukraina barat, kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Senin (14/2).

Pemindahan itu, kata Blinken, didasarkan atas "peningkatan besar-besaran jumlah pasukan Rusia."

IMF menjalankan program pinjaman senilai lima miliar dolar AS (sekitar Rp71,6 triliun) bagi Ukraina, sementara Bank Dunia telah memberikan pendanaan 1,3 miliar dolar (sekitar Rp18,6 triliun) kepada Ukraina sejak awal pandemi Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper