Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rasio Kematian Omicron vs Delta, 1:23 Kasus. Ini Faktanya

Covid-19 varian Omicron mengakibatkan  505 kematian, sedangkan Delta menyebabkan 12 ribu kematian.
Petugas kesehatan melakukan tes usap Covid-19 kepada seorang bocah saat tes massal di Kelurahan Krukut, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat, Senin (10/1/2022). Tes usap yang dilakukan kepada 500 warga Krukut tersebut menindaklanjuti ditemukannya 36 kasus Covid-19 di wilayah itu di mana satu di antaranya suspek varian Omicron. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.
Petugas kesehatan melakukan tes usap Covid-19 kepada seorang bocah saat tes massal di Kelurahan Krukut, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat, Senin (10/1/2022). Tes usap yang dilakukan kepada 500 warga Krukut tersebut menindaklanjuti ditemukannya 36 kasus Covid-19 di wilayah itu di mana satu di antaranya suspek varian Omicron. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.

Bisnis.com, JAKARTA - Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, varian Omicron mengakibatkan 505 kematian, sedangkan Delta menyebabkan 12.000 kematian.

“Kematian pada masa gelombang ketiga ini lebih rendah dibanding gelombang kedua 2021. Ada 505 orang meninggal pekan lalu, sementara lonjakan Delta lebih 12 ribu orang meninggal. Meski demikian nyawa adalah nyawa yang tidak dapat tergantikan,” ujar Wiku dalam siaran pers, Selasa (15/2/2022).

Varian Omicron menyebar lebih cepat daripada varian Covid-19 lainnya. Wiku meminta masyarakat tak panik. Jika tak bergejala, pihak terpapar diminta isolasi dan mengedepankan telemedicine.

Menurut dia, isolasi mandiri dapat mengurangi beban rumah sakit dan tenaga kesehatan. Selain itu, bisa juga menggunakan fasilitas isolasi terpusat yang disiapkan di masing-masing daerah.

"Tetap disiplin protokol kesehatan untuk jaga diri dan keluarga. Segera lengkapi vaksinasi, terutama bagi lansia dan anak," katanya.

Penerapan aturan pembatasan aktivitas pada masa pandemi Covid-19 di Indonesia masih sangat tergantung perkembangan Covid-19.

Selain itu, cakupan vaksinasi yang terus diperluas diharapkan bisa menjadi upaya mengatasi lonjakan kasus Covid-19, sehingga pengetatan kegiatan sosial ekonomi masyarakat dapat diperlonggar.

Wiku juga menyebut, bahwa sesuai dengan aturan WHO, maka pandemi Covid-19 akan berakhir jika negara termasuk Indonesia dapat mengendalikan pandemi ke level endemi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Indra Gunawan
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper