Bisnis.com, JAKARTA – KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus ‘mencolek’ langsung akun Twitter Presiden Joko Widodo (Jokowi) @jokowi terkait persoalan yang terjadi di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Melalui akun Twitternya @gusmusgusmu, Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu tidak menyampaikan pesan apapun, kecuali memberikan emoticon yang menggambarkan kesedihan.
“Pak @jokowi :(,” tulis Gus Mus di akun Twitter-nya, dikutip Kamis (10/2/2022).
Tweet itu Gus Mus juga mengutip cuitan dari akun @Ayang_Utriza yang membahas mengenai insiden di Desa Wadas.
“YM. Bapak @ListyoSigitP @DivHumas_Polri: kenapa Desa Wadas diserang Polisi? Untuk apa?, YM Bapak Luhut Pandjaitan @Kemenkomarves, Bapak @PerekonomianRI, Bapak Menteri BUMN @erickthohir, Bapak Menteri @Kemenkumham_RI demi apa? Investasi? Bapak @kemenkopmk: kemanusiaan ada di mana?” isi tweet tersebut.
Sebelumnya, PBNU meminta pemerintah dan aparat keamanan mengutamakan cara persuasif dan humanis dalam menangani warga Desa Wadas yang menolak penambangan batu andesit untuk proyek bendungan di Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Senin (7/2/2022).
Baca Juga
“PBNU meminta kepada seluruh aparat keamanan dan pemerintah agar menggunakan pendekatan dialog yang humanis, dengan mengedepankan prinsip musyawarah dan menghindarkan cara-cara kekerasan yang merugikan para pihak, serta menimbulkan mafsadah [kerusakan],” ujar Ketua PBNU KH Ahmad Fahrur Rozi di Jakarta, Rabu (9/2/2022).
Fahrur Rozi mengatakan, PBNU juga mengimbau kepada semua pihak agar selalu mengedepankan semangat persaudaraan dan kemanusiaan dalam menyelesaikan segala permasalahan.
Dengan cara tersebut, dia meyakini akan menghasilkan solusi yang bisa diterima banyak pihak tanpa merendahkan nilai-nilai hak asasi manusia.
Dalam kesempatan itu, KH Fahrur Rozi juga mendorong pemerintah pusat dan daerah untuk lebih meyakinkan masyarakat terkait kemaslahatan proyek Bendungan Bener. Apalagi, Bendungan Bener masuk ke dalam proyek strategis nasional.