Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sebaran Positivity Rate Covid-19 Tenaga Kesehatan di Jakarta Lebih dari 30 Persen

Positivity rate Covid-19 di empat rumah sakit (RS) di Jakarta lebih dari 30 persen. Bahkan, ada yang mencapai 60 persen.
Gerbang pintu masuk Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso di Sunter Jakarta Utara. Foto: Google Streets, April 2019n
Gerbang pintu masuk Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso di Sunter Jakarta Utara. Foto: Google Streets, April 2019n

Bisnis.com, JAKARTA – Positivity rate Covid-19  tenaga kesehatan di empat rumah sakit (RS) di Jakarta lebih dari 30 persen. Bahkan, ada yang mencapai 60 persen.

Berdasarkan sumber Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang diunggah @pandemictalks, Minggu (6/2/2022), berikut empat RS yang memiliki positivity rate lebih dari 30 persen.

1.RS Ketergantungan Obat: 63 Persen

2.RSUP Fatmawati: 41 persen

3.RSPI Sulianti Saroso: 40 persen

4.RS Jantung Harapan Kita: 39 persen.

Positivity rate merupakan salah satu indikator penting dalam penanganan pandemi. Positivity rate dihitung dengan membandingkan jumlah orang yang positif dengan jumlah orang yang diperiksa.

Sementara itu, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menuturkan, bahwa saat ini jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit masih rendah.

Pada minggu (6/2/2022) pukul 13.00 WIB, secara nasional, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit berjumlah 18.966. Dengan kata lain, tingkat keterisian BOR nasional saat ini masih 23,35 persen dari 81.235 kapasitas tempat tidur Covid-19 yang tersedia.

Data Kementerian Kesehatan menunjukkan, meski angka kasus konfirmasi harian bertambah, namun jumlah pasien yang masuk ke rumah sakit relatif lebih sedikit. Pasien yang masuk ke rumah sakit juga cenderung menunjukan gejala ringan, atau tanpa gejala sama sekali.

“Penambahan angka konfirmasi harian memang cenderung tinggi. Namun masyarakat tidak perlu terpaku pada jumlah tersebut dan jangan panik karena sebagian besar gejala yang ditunjukkan oleh pasien adalah gejala ringan atau tidak bergejala sama sekali dan lama masa perawatan juga lebih sebentar jika dibandingkan dengan kasus varian lainnya,” ujar Nadia.

Dia menyampaikan, bahwa ada kemungkinan akan menghadapi kenaikan kasus yang tinggi dalam 2 hingga 3 minggu kedepan.

“Kami berharap masyarakat dapat benar-benar waspada dan mengetahui kondisi ini dengan baik, bahwa penularan dari varian Omicron ini lebih cepat daripada varian of concern Covid-19 yang lain, namun kasus kesakitan maupun kematian akibat varian ini rendah. Rumah sakit sebaiknya digunakan oleh pasien yang benar-benar membutuhkan, yaitu mereka yang memiliki gejala sedang hingga kritis,” tambah Nadia.

Kementerian Kesehatan kembali menghimbau masyarakat yang terpapar, namun tidak bergejala atau hanya gejala ringan, cukup melakukan isolasi mandiri di rumah atau isolasi terpadu dengan memanfaatkan layanan telemedisin jika tersedia atau dapat melapor ke puskesmas terdekat.

“Bagi masyarakat yang terpapar namun gejalanya ringan, seperti batuk, pilek, atau demam, saturasi oksigen masih diatas 95 persen, sebaiknya isoman di rumah atau isoter saja. Apalagi jika tidak ada komorbid berat atau bukan lansia. Jika masyarakat yang terpapar menjalankan himbauan ini, sesuai dengan aturan Kemenkes, angka keterisian rumah sakit kita bisa berkurang hingga 60-70 persen,” ungkap Nadia lebih rinci.

Masyarakat terus diimbau dan diingatkan agar sadar akan pentingnya disiplin menerapkan protokol kesehatan.

“Meskipun varian Omicron tingkat kesakitan lebih rendah, namun kita tetap harus waspada, tambahnya.

Adapun, Pandemictalks meminta agar narasi “Omicron tidak berbahaya dan tidak akan membuat RS penuh” dihentikan, karena di lapangan yang merasakan adalah tenaga Kesehatan.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper