Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Puasa Rajab: Keistimewaan, Hukum, Waktu, dan Niat

Simak keistimewaan bulan Rajab, termasuk hukum, waktu, dan niat puasa Rajab seperti dilansir dari NU Online pada Jumat (4/2/2022).
Ilustrasi berdoa
Ilustrasi berdoa

Bisnis.com, JAKARTA - Bulan Rajab termasuk ke dalam empat bulan mulia bagi umat Islam. Hal ini menjadikan bulan Rajab sangat istimewa sehingga berbagai amalan yang dikerjakan di dalamnya juga memiliki kandungan nilai yang sangat tinggi, di antaranya puasa Rajab.

Tahun ini, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah mengikhbarkan bahwa 1 Rajab 1443 H jatuh pada Kamis, (3/2/2022). Hal ini dikarenakan hilal tidak terlihat sehingga bulan Jumadal Akhirah digenapkan menjadi 30 hari.

Simak keistimewaan bulan Rajab, termasuk hukum, waktu, dan niat puasa Rajab seperti dilansir dari NU Online pada Jumat (4/2/2022).

Keistimewaan Bulan Rajab

Bulan Rajab merupakan bulan istimewa. Dalam kitab I‘anatut Thalibin dijelaskan bahwa “Rajab" merupakan derivasi dari kata “tarjib” yang berarti mengagungkan atau memuliakan.

Masyarakat Arab zaman dahulu memuliakan Rajab melebihi bulan lainnya. Rajab biasa juga disebut “Al-Ashabb” yang berarti “yang mengucur” atau “menetes”. Dijuluki demikian karena derasnya tetesan kebaikan pada bulan ini.

Bulan Rajab bisa juga dikenal dengan sebutan “Al-Ashamm” atau “yang tuli”, karena tidak terdengar gemerincing senjata pasukan perang pada bulan ini.

Allah SWT memasukkan bulan Rajab sebagai salah satu bulan haram alias bulan yang dimuliakan.

Puasa Rajab: Keistimewaan, Hukum, Waktu, dan Niat

Artinya: Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. (QS At-Taubah:36)

Hukum Puasa Rajab

Melaksanakan puasa di bulan Rajab hukumnya dianjurkan atau sunah. Mengacu pada penjelasan Syekh Zainuddin Al-Malibari dalam Fathul Mu’in, bulan paling utama untuk ibadah puasa setelah Ramadhan, yaitu bulan-bulan yang dimuliakan Allah dan Rasulullah SAW.

Bulan yang dimuliakan, yaitu Muharram, Rajab, Dzulhijjah, Dzulqa‘dah, terakhir Sya‘ban.

Waktu Puasa Rajab

Puasa sunnah dianjurkan untuk dilakukan sebanyak mungkin oleh umat Islam. Puasa boleh dilaksanakan kapan saja, selain di hari-hari yang diharamkan, yakni Idul Fitri, Idul Adha, dan tiga hari tasyrik. Rasulullah SAW sebagaimana keterangan di atas mengerjakan puasa Rajab tidak sampai sebulan.

Dalam kitab Kifayatul Akhyar dijelaskan bahwa mayoritas ulama berpendapat bahwa selagi khawatir akan mudharat tertentu atau melalaikan kewajiban karena puasa, maka puasa sepanjang masa hukumnya makruh. Namun, jika tidak membawa akibat tertentu, maka tidak makruh.

Niat Puasa Rajab

Dalam menjalankan ibadah puasa, seorang Muslim diwajibkan untuk berniat terlebih dahulu. Adapun lafal niat puasa Rajab ini adalah sebagai berikut:

Puasa Rajab: Keistimewaan, Hukum, Waktu, dan Niat

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Rajaba lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: “Aku berniat puasa sunah Rajab esok hari karena Allah SWT.”

Jika belum sempat berniat di malam hari, Muslim tetap boleh berpuasa Rajab asalkan belum makan dan minum sejak Subuh dan wajib berniat sampai sebelum waktu dzuhur tiba. Adapun niat puasa sunah Rajab di siang hari adalah sebagai berikut:

Puasa Rajab: Keistimewaan, Hukum, Waktu, dan Niat


Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati Rajaba lillâhi ta‘âlâ

Artinya: “Aku berniat puasa sunah Rajab hari ini karena Allah SWT.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper