Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Makin Panas! Rusia Kirim Persediaan Darah ke Perbatasan Ukraina

Perkembangan di Ukraina menambah kekhawatiran AS bahwa Rusia memiliki kemampuan untuk meluncurkan serangan dalam waktu yang sangat singkat.
Tank militer Rusia melaju di jalan dari Sevastopol ke Simferopol/Reuters
Tank militer Rusia melaju di jalan dari Sevastopol ke Simferopol/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA—Amerika Serikat (AS) melaporkan bahwa Rusia telah mengirim persediaan darah ke dekat perbatasan Ukraina.

Langkah ini dipercaya sebagai bagian dari persiapan invasi Rusia ke negeri Jiran ya tersebut, demikian kata para pejabat senior pertahanan AS.

Pasokan darah itu diperlukan untuk menangani korban jika terjadi konflik. Perkembangan tersebut telah menambah kekhawatiran AS bahwa Rusia memiliki kemampuan untuk meluncurkan serangan dalam waktu yang sangat singkat.

Salah satu pejabat yang berbicara dengan CNN memperingatkan bahwa keberadaan suplai darah Rusia di dekat perbatasan Ukraina bukanlah indikator mutlak invasi. Namun setidaknya Rusia terpantau terus memperkuat posisi pasukannya di perbatasan Ukraina.

CNN melaporkan bulan lalu bahwa Rusia telah mulai membangun jalur pasokan seperti unit medis dan bahan bakar yang dapat menopang konflik berkepanjangan jika Moskow memilih untuk menyerang.

Namun Ukraina membantah bahwa Rusia telah memindahkan pasokan darah ke garis depan. Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Maliar menyebut laporan itu "tidak benar."

"Informasi ini tidak benar," katanya dalam sebuah pernyataan di Facebook seperti dikutip CNN.com, Minggu (30/1/2022).

Dia menambahkan bahwa berita semacam itu adalah elemen informasi dan perang psikologis. Tujuan dari informasi tersebut adalah untuk menyebarkan kepanikan dan ketakutan di masyarakat kami, katanya.

Sementara itu, Presiden AS Joe Biden mengatakan dia akan memindahkan pasukan ke Eropa Timur setelah sejumlah jenderal terkemuka memperingatkan hasil 'mengerikan' jika Rusia menginvasi Ukraina.

Gedung Putih menyatakan bahwa Ukraina telah meremehkan ancaman dengan cara yang dapat membuat negara itu tidak siap untuk kemungkinan serangan Rusia.

"Kami memahami posisi sulit Presiden (Ukraina) (Volodymyr) Zelensky dan tekanan yang dia hadapi," kata seorang pejabat Gedung Putih.

Dia mengecilkan risiko invasi, namun meminta bantuan ratusan juta dolar untuk senjata guna bertahan melawan Rusia. 

CNN telah menghubungi Kementerian Pertahanan Rusia, namun belum ada tanggapan.

Sebelumnya ketegangan meningkat antara Zelensky dan pejabat pemerintahan Biden, di tengah ketidaksepakatan tentang bagaimana menafsirkan dan mengomunikasikan secara terbuka penilaian intelijen AS yang mengatakan Rusia dapat mempersiapkan serangan skala besar ke Ukraina.

Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki memperingatkan bahwa pemerintah yakin perang akan segera terjadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper