Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Korupsi, Kejagung Periksa VP Internal Audit PT Garuda Indonesia

Kejagung memeriksa Vice President Internal Audit PT Garuda Indonesia Sri Mulyati terkait kasus dugaan korupsi penyewaan dan pengadaan pesawat PT Garuda Indonesia.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Leonard Eben Ezer Simanjuntak./Antararn
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Leonard Eben Ezer Simanjuntak./Antararn

Bisnis.com, JAKARTA - Penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) mencecar Vice President Internal Audit PT Garuda Indonesia Sri Mulyati terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi penyewaan dan pengadaan pesawat PT Garuda Indonesia.

Kepala Pusat Penerangan Hukum pada Kejagung Leonard Eben Ezer Simanjuntak mengemukakan bahwa Sri Mulyati diperiksa sebagai saksi terkait perkara dugaan tindak pidana korupsi di PT Garuda Indonesia.

"Diperiksa sebagai saksi ya," kata Leonard di Jakarta, Jumat (28/1/2022).

Leonard mengatakan bahwa tim penyidik Kejagung mencecar Sri Mulyati terkait laporan hasil audit internal pengadaan dan penyewaan pesawat PT Garuda Indonesia.

"Dia diperiksa terkait audit terhadap pengadaan pesawat PT Garuda Indonesia," ujarnya.

Seperti diketahui, Sri Mulyati juga sempat dipanggil dan periksa KPK terkait perkara dugaan tindak pidana korupsi pengadaan pesawat Airbus A330-300 PT Garuda Indonesia tahun 2004-2015.

Sri Mulyati diperiksa sebagai saksi untuk tersangka mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia waktu itu Emirsyah Satar.

Sebelumnya, Kejaksaan Agung (Kejagung) menaikan kasus dugaan korupsi PT Garuda Indonesia (Persero) dari penyelidikan ke tahap penyidikan. Hal itu disampaikan Jaksa Agung ST Burhanuddin dalam konferensi pers, Rabu (19/1).

"Hari ini kita naikkan jadi penyidikan umum," kata Burhanuddin dalam konferensi pers yang disiarkan akun Youtube Kejaksaan RI, Rabu (19/1/2022).

Burhanuddin menjelaskan untuk tahap pertama, pihaknya akan mengusut pengadaan pesawat ATR 72-600. Hanya saja, kata dia, dalam proses pengembangan penyidikan, Kejagung pun akan mengusut pengadaan pesawat produsen lainnya seperti Bombardier, Airbus dan lainnya.

"Ada beberapa pengadaan kontrak pinjam atau apa pun nanti kita pasti akan kembangkan. Mulai dari ATR, Bombardier, Aribus, Boeing, Rolls-Royce kita pasti akan kembangkan dan tuntaskan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper