Bisnis.com, JAKARTA - Presiden AS Joe Biden menyatakan belum mau menyerah untuk mengembalikan perjanjian nuklir Iran seiring dengan pembicaraan di Wina terus berlarut-larut.
“Ada progres yang dibuat, tetapi masih harus dilihat apakah Teheran akan membuat kesepakatan,” kata Biden dalam konferensi pers pada Rabu menandai tahun pertamanya menjabat, seperti dikutip Bloomberg pada Kamis (20/1/2022).
Negosiator Biden mengatakan representasi AS sebagian besar telah menyetujui pencabutan sanksi dengan imbalan Iran kembali mematuhi Rencana Aksi Komprehensif Gabungan.
Baca Juga
Namun, mereka tidak dapat memenuhi permintaan Presiden Iran Ebrahim Raisi untuk jaminan bahwa pemerintahan AS di masa depan tidak akan keluar dari kesepakatan seperti yang dilakukan mantan Presiden Donald Trump pada 2018.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken baru-baru ini mengatakan bahwa Iran hanya sebentar lagi sudah bisa memproduksi bahan fisil yang cukup untuk senjata nuklir, jauh lebih cepat dari persyaratan kesepakatan setidaknya satu tahun.
“Rasanya adil jika dikatakan bahwa keputusan untuk menarik diri dari perjanjian nuklir adalah salah satu keputusan terburuk yang dibuat dalam sejarah kebijakan luar negeri AS baru-baru ini,” kata Blinken kepada podcast “Pod Save the World”.