Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Omicron Meningkat, KPAI Minta Sekolah Berlakukan PTM 50 Persen

Saat ini, PTM 100 persen ditutup sementara di DKI Jakarta menyusul ditemukannya kasus positif Covid-19.
Sejumlah murid mengikuti Pembelajaran Tatap Muka di SDN 01 Pondok Labu, Jakarta, Senin (3/1/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Sejumlah murid mengikuti Pembelajaran Tatap Muka di SDN 01 Pondok Labu, Jakarta, Senin (3/1/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bidang Pendidikan, Retno Listyarti meminta pemerintah mengevaluasi pembelajaran tatap muka (PTM) seratus persen seiring dengan makin melonjaknya kasus Omicron di Indonesia. Menurut Retno, pemerintah bisa memberlakukan opsi PTM 50 persen.

“Dengan meningkatnya Omicron ini, pertimbangannya ke 50 persen dulu, bukan dihentikan PTM-nya,” ujar Retno dalam diskusi virtual, dikutip Rabu (19/1/2022).

“Karena anak sekolah dasar itu sulit jaga jarak, ya. Kami sudah juga memantau PTM ini ke lapangan. Ini yang mesti dipertimbangkan,” sambungnya.

Saat ini, PTM 100 persen ditutup sementara di DKI Jakarta menyusul ditemukannya kasus positif Covid-19. Berdasarkan pengawasan KPAI ke sejumlah sekolah, kata dia, penerapan PTM 100 persen cenderung tidak aman di tengah situasi pandemi Covid-19. Pasalnya, jaga jarak sulit sekali diterapkan di kelas, terutama di sekolah dasar.

"Antara satu meja dengan meja yang lain berjarak hanya sekitar 50 cm, tak sampai 100 cm atau 1 meter," jelas Retno.

KPAI pun prihatin dengan adanya 10 sekolah di DKI Jakarta yang ditutup sementara usai menggelar PTM 100 persen sejak 3 Januari 2022. Kendati bukan karena varian Omicron, dia mengingatkan penyebaran Covid-19 tak bisa disepelekan.

"Perlu diingat, bahwa pola penularan dari Covid-19 diantaranya adalah kerumunan dan sulit jaga jarak," ucap Retno.

Dia menilai penerapan PTM dengan kapasitas 100 persen siswa sangat berpotensi menularkan virus corona. Sebab, mereka bersama-sama berada dalam satu ruangan tertutup selama waktu yang cukup lama, sekitar 3 sampai 5 jam. "Anak-anak sangat rentan tertular dan menularkan," jelas Retno.

Dia menyebut KPAI sudah memprediksi bahwa hal ini akan terjadi, mengingat anak-anak SD belum mendapatkan vaksin Covid-19 lengkap 2 dosis.

Diketahui, kasus Omicron Indonesia saat ini mengalami lonjakan sehingga totalnya mencapai 882 kasus pada Rabu (18/1/2022).

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, kasus Omicron bertambah 42 dibanding sebelumnya 840 kasus. Menurut dia, mayoritas kasus terkonfirmasi Omicron di Indonesia berasal dari pelaku perjalanan luar negeri yakni sebanyak 649 kasus, serta transmisi lokal sebanyak 174.

#ingatpesanibu #sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Indra Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper