Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenkeu China Setop Subsidi Mobil Listrik dan Hibrida Akhir 2022

Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada hari Jumat (31/12/2021), Kementerian Keuangan China mengatakan subsidi pembelian akan dikurangi 30 persen mulai awal 2022, sebelum dihapus sepenuhnya pada akhir tahun.
Dokumentasi - Mobil Tesla Model 3 buatan China saat proses pengiriman di pabriknya di Shanghai, China (7/1/2020). /ANTARA-REUTERS
Dokumentasi - Mobil Tesla Model 3 buatan China saat proses pengiriman di pabriknya di Shanghai, China (7/1/2020). /ANTARA-REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - China akan mengakhiri subsidi untuk mobil listrik dan hibrida pada akhir tahun 2022. Kebijakan ini diambil sejalan dengan kuatnya penjualan di segmen mobil tersebut sehingga dukungan negara tidak lagi diperlukan.

Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada hari Jumat (31/12/2021), Kementerian Keuangan China mengatakan subsidi pembelian akan dikurangi 30 persen mulai awal 2022, sebelum dihapus sepenuhnya pada akhir tahun.

"Mengingat pertumbuhan industri untuk kendaraan dengan energi baru, tren penjualan dan kelancaran transisi pabrikan, subsidi ... akan berakhir pada 31 Desember," kata Kementerian Keuangan China, dikutip dari Channel News Asia. "Kendaraan yang terdaftar setelah 31 Desember 2022 tidak akan disubsidi."

Penjualan mobil listrik dan hibrida telah meningkat pesat di China, dengan peningkatan lebih dari 100 persen tahun-ke-tahun dalam beberapa bulan terakhir.

Mobil listrik diyakini akan mewakili 18 persen dari semua penjualan kendaraan pada tahun 2022, menurut perkiraan Asosiasi Produsen Mobil China (CAAM) pekan lalu. Pada 2019, mobil listrik hanya menyumbang 5 persen.

Sementara itu, dari 27,5 juta kendaraan yang akan dijual sepanjang 2021, CAAM mengungkapkan lima jutanya kemungkinan merupakan kendaraan listrik dan hibrida.

Pertumbuhan keseluruhan di pasar kendaraan terbesar di dunia kemungkinan akan mencapai 3,1 persen untuk tahun 2021, menurut CAAM. Ini sekaligus menandakan 2021 sebagai tahun pertama pertumbuhan penjualan sejak 2018.

China sendiri telah menetapkan tujuan ambisius untuk adopsi kendaraan listrik dan hibrida secara luas, dan bertujuan agar sebagian besar mobil ditenagai dengan energi bersih pada tahun 2035.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper