Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa pasien pertama terinfeksi Covi-19 varian Omicron di Indonesia yakni seorang pekerja kebersihan di Wisma Atlet yang tercatat tidak memiliki riwayat bepergian ke luar negeri.
Namun, kesimpulan bahwa kasus pertama tersebut merupakan transmisi komunitas juga belum bisa diambil oleh Pemerintah.
“Sampai sekarang, transmisi komunitas belum ditemukan walaupun kita terus melakukan sampling genome sequencing yang lebih ketat. Satu kasus positif Omicron dan lima kasus probable terjadi di karantina,” kata Menkes dalam konferensi pers, Kamis (16/12/2021).
Menurutnya, ada kemungkinan pasien tersebut tertular saat merawat pasien terkonfirmasi Covid-19 di Wisma Atlet sehingga tracing masih terus dilakukan.
Untuk mengantisipasi melonjaknya laju penularan, kata Menkes, pemerintah meningkatkan persentase di whole genome sequencing (WGS) dari seluruh kasus konfirmasi yang terjadi dari semula 5 persen menjadi 10 persen.
“Kedua, kita menggencarkan penggunaan teknologi reagen PCR SGTF karena PCR dengan reagen SGTF ini bisa memberikan seperti marker atau indikasi dini bahwa kalau hasil tes PCR positit kemungkinan besar Omicron,” jelasnya.
Namun, penggunaan teknologi tersebut masih membutuhkan waktu 5-7 hari untuk mendapatkan hasilnya.
Diberitakan sebelumnya, temuan kasus varian Omicron pertama di Indonesia ini berawal saat dilakukan pemeriksaan sampel rutin tim Wisma Atlet pada 8 Desember 2021.
Dari hasil tes PCR yang dilakukan, tiga pekerja dinyatakan positif Covid-19. Kemudian, sampel ketiga pasien Covid-19 tersebut dibawa ke Kemenkes untuk dilakukan tes whole genome sequencing (WGS).
“Kami terima sampel 10 Desember, ada tiga pekerja pembersih yang positif,” jelasnya.
Lebih lanjut, Menkes mengungkapkan hasil tes WGS keluar pada 15 Desember 2021 dan dinyatakan satu pasien berinisial N terkonfirmasi positif Omicron, sedangkan dua pasien lainnya tidak terkonfirmasi varian Omicron.
“Ketiga orang ini tanpa gejala, masih sehat tidak ada demam, tidak ada batuk-batuk,” ungkapnya.
Menkes menambahkan, mereka pun kini sudah dites PCR kembali setelah 8 Desember 2021 melakukan tes pertama dan hasilnya sudah negatif.
Di luar pasien yang sudah terkonfirmasi tersebut, kata Menkes, Kemenkes juga mendeteksi lima kasus probable Omicron.
“Belum pasti Omicron, tapi karena tes PCR dengan spesifikasi khusus, ada lima kasus probable Omicron,” ujarnya.