Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Terungkap, Jaringan Teroris Jamaah Islamiyah Bentuk Perguruan Beladiri, Ini Tujuannya

Jaringan teroris Jamaah Islamiyah diketahui mengucurkan pendanaan untuk sebuah perguruan beladiri bernama "Sasana".
Setyo Puji Santoso
Setyo Puji Santoso - Bisnis.com 27 November 2021  |  13:26 WIB
Terungkap, Jaringan Teroris Jamaah Islamiyah Bentuk Perguruan Beladiri, Ini Tujuannya
Anggota Tim Densus 88 Antiteror menggeledah salah satu rumah terduga teroris di Perumahan Cluster Sakura, Botania, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (5/8/2016). (ANTARA FOTO - M N Kanwa)

Bisnis.com, JAKARTA - Polisi berhasil mengungkap salah satu aliran dana yang dikucurkan oleh jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI).

Dari pengembangan penyelidikan itu, aliran dana yang dihimpun kelompok teroris itu antara lain dipergunakan untuk membiayai sebuah perguruan beladiri yang diberi nama "Sasana".

“Densus juga menemukan ada aliran dana ke sebuah kelompok yang disebut dengan sasana yang kegiatannya latihan-latihan fisik, beladiri kemudian terungkap ternyata itu adalah bagian atau afiliasi untuk meningkatkan kemampuan mereka untuk membekali kader-kadernya dengan kemampuan untuk melawan petugas,” kata Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar seperti dikutip dari laman Humas.Polri, Jumat (26/11/2021).

Menurutnya, para kader diperguruan itu dilatih oleh mantan kombatan-kombatan Jamaah Islamiyah yang telah dikirim ke Afganistan atau negara-negara konflik lain sehingga memiliki bekal kemampuan bertempur.

Pihaknya selama ini kesulitan mengidentifikasi hal itu karena perguruan tersebut mirip dengan perguruan silat pada umumnya dan juga mempunyai legalitas.

Untuk mengusut kasus itu, polisi akan melakukan pendalaman penyelidikan untuk mengejar para otak atau dalang di balik jaringan teroris tersebut.

Aswin menjelaskan, JI memiliki sistem pendanaan yang rapih jika dibandingkan dengan jaringan teroris lain. Sehingga, Densus melakukan penyidikan jangka panjang untuk dapat memutus aliran dana yang menjadi penghidupan organisasi terlarang itu.

“Organisasi ini ada terus karena tadi ada pendanaan salah satu yang penting, salah satunya lagi adalah rekrutmen. Dimana ada orang terus yang akan bergabung dengan mereka,” ucap Aswin.

“Orangnya, aktivitasnya, asetnya, semua harus dihentikan,” tambahnya.

Sebagai informasi, beberapa waktu terakhir Tim Densus 88 berhasil mengamankan sejumlah petinggi JI yang tersebar di sejumlah daerah.

Adapun yang paling mengejutkan publik, salah satu tersangka yang diamankan itu ternyata adalah anggota Komisi Fatwa Ulama Indonesia (MUI) Ahmad Zain An-Najah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

teroris
Editor : Setyo Puji Santoso

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top