Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Epidemiolog: Orang yang Divaksin Tak Perlu Obat Covid-19 Molnupiravir

Epidemiolog UI Pandu Riono mengatakan orang yang sudah divaksinasi tidak membutuhkan obat Covid-19 Molnupiravir.
Molnupiravir, obat Covid-19 terbaru yang diklaim ampun mengurangi penyebaran virus Corona/ABC.com
Molnupiravir, obat Covid-19 terbaru yang diklaim ampun mengurangi penyebaran virus Corona/ABC.com

Bisnis.com, JAKARTA - Epidemiolog Universitas Indonesia Pandu Riono menyarankan agar obat Covid-19 Molnupiravir sebaiknya dibeli oleh orang yang terinfeksi Covid-19 tapi enggan divaksinasi.

Dia mengatakan orang yang sudah divaksinasi tidak membutuhkan obat Molnupiravir. Menurutnya, obat tersebut sebaiknya dibeli oleh orang-orang yang menolak vaksinasi Covid-19.

“Molnupiravir yg mahal itu sebaiknya dibeli oleh orang-orang yg kena Covid-19 dan tidak mau divaksinasi atau menolak divaksinasi. Sedangkan orang-orang yg sdh divaksinasi tidak butuh obat tsb, karena tidak akan menjadi berat dan risiko kematiannya kecil,” ujar Pandu, dikutip dari akun Twitternya @drpriono1, Selasa (16/11/2021).

Menurut Pandu, saat ini wabah Covid-19 masih berlangsung, sehingga masyarakat wajib menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

“Penularan masih terjadi, tapi tanpa gejala atau bergejala ringan,” ucapnya.

Saat ini, kata dia, varian Delta masih dominan di Indonesia, tetapi imunitas penduduk Indonesia mampu menekan dampak pada kasus hospitalisasi dan kematian.

“Itu sebabnya vaksinasi harus dikejar dan penduduk harus tetap pakai masker,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menyebut, tablet Molnupiravir diharapkan bakal tiba di Indonesia pada akhir 2021.

Pengadaan tablet Molnupiravir yang disebut berpotensi sebagai obat Covid-19 gejala sedang dan ringan ini merupakan upaya Pemerintah dalam menghadapi kemungkinan hadirnya gelombang baru virus Corona.

"Kita sudah siap menggunakannya untuk tahun depan. Mudah-mudahan tidak ada gejolak," kata Budi dalam Konferensi Pers PPKM yang disiarkan di kanal Youtube Perekonomian RI, Senin (15/11/2021).

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, obat Covid-19 tersebut akan dibanderol dengan harga di bawah Rp 1 juta. Dengan menggunakan kurs saat ini, harga Molnupiravir sebesar Rp570.840 hingga Rp713.550. (kurs 14.271 /USD).

Sebagai perbandingan, harga obat antivirus Favipiravir 200 miligram (mg) dibanderol Rp 22.500 per tablet. Sementara, Remdesivir 100 mg harganya Rp510.000 per vial.

"Hitung-hitungan kami US$ 40-50. Jadi tidak terlalu mahal, di bawah Rp 1 juta," ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Indra Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper