Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antisipasi lonjakan kasus Covid-19, Pemerintah Akan Beli 1 Juta Molnupiravir

Pemerintah akan membeli 600.000 hingga 1 juta tablet Molnupiravir
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menjalani vaksinasi CoronaVac kedua di Istana Negara, Rabu (27/1/2021). JIB/Bisnis-Nancy Junita
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menjalani vaksinasi CoronaVac kedua di Istana Negara, Rabu (27/1/2021). JIB/Bisnis-Nancy Junita

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan akan membeli 600.000 hingga 1 juta tablet Molnupiravir. 

"Saya sudah ke Amerika Serikat dan bertemu dengan produsen obatnya, Merck. Sudah ada kesepakatan,  rencana kita akan beli dulu sementara 600.000 sampai 1 juta tablet pada Desember 2021," ujarnya saat Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR, Senin (8/11/2021).

Dia menyebutkan, upaya tersebut dilakukan pemerintah dalam memenuhi stok obat sebagai persiapan antisipasi gelombang ketiga Covid-19 yang diprediksi akan terjadi pada masa libur Natal dan Tahun Baru.

"Jadi, mempersiapkan diri kalau terjadi lonjakan. Mudah-mudahan tidak terjadi (lonjakan), tapi kalau terjadi, sengaja kita punya stok obatnya dulu," katanya.

Lebih lanjut, Budi menjelaskan melalui hasil uji klinik Molnupiravir dinilai sebagai obat Covid-19 yang membutuhkan 5 hari penggunaan obat tersebut, dengan penggunaan masing-masing 8 tablet, sehingga total 40 tablet yang diperlukan dalam sekali siklus terapi.

"Hitung-hitungan kami antara US$40—US$50. Tidak terlalu mahal [harganya], [masih] di bawah Rp1.000.000. [Adapun] Molnupiravir ini akan diberikan ke orang yang saturasi oksigennya masih di atas 95," ujarnya.

Alhasil, Budi menyebutkan melalui obat tersebut diharapkan, apabila masyarakat terindikasi positif COVID-19, maka tidak diharuskan untuk dilarikan ke rumah sakit.

“Saturasi oksigen masih di atas 94—95 akan dikasih obat ini. Hasil uji klinik di luar negeri, 50 persen bisa sembuh, tidak masuk rumah sakit."

Selanjutnya, dia mengatakan, untuk jangka menengah, Indonesia akan mendapatkan lisensi lewat dua cara salah satunya adalah melalui Merck. Saat ini pemerintah mengajak sejumlah perusahaan BUMN dan swasta untuk bisa mendapatkan patennya.

Diperkirakan jika didapatkan, maka Molnupiravir bisa diproduksi sendiri di dalam negeri.

"Sedang finalisasi beberapa perusahaan BUMN dan swasta kita ajak apply paten dari mereka sehingga bisa buat di Indonesia. syukur bulan depan bisa bikin sini memperkuat sistem pertahanan kita," katanya.

Molnupiravir merupakan obatCovid-19 oral pertama di dunia. Dalam penelitian terakhir disebutkan obat ini memiliki efikasi 50 persen mencegah kematian pada pasien Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper