Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bakal Dilaporkan soal Bisnis PCR, Luhut: Bicara Pakai Data, Bukan Perasaan!

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengatakan dirinya siap diaudit terkait dugaan bisnis PCR.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan tiba di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (27/9/2021). Luhut Binsar Pandjaitan memenuhi undangan Polda Metro Jaya untuk memberikan klarifikasi laporannya terhadap Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti terkait dugaan pencemaran nama baik./Antara
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan tiba di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (27/9/2021). Luhut Binsar Pandjaitan memenuhi undangan Polda Metro Jaya untuk memberikan klarifikasi laporannya terhadap Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti terkait dugaan pencemaran nama baik./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bakal dilaporkan ke Polisi terkait dugaan bisnis Polymerase Chain Reaction (PCR). Laporan rencananya akan dilayangkan Aktivis ProDemokrasi (Prodem).

Luhut mengatakan dirinya siap diaudit terkait dugaan tersebut. Dia pun mengimbau kepada semua pihak agar berbicara memakai data, bukannya berdasarkan perasaan maupun rumor.

"Kan saya udah bilang, kalau diaudit. Kita juga harus belajar bicara itu dengan data jangan pake perasaan atau rumor," kata Luhut, Senin (15/11/2021).

Luhut pun tidak ambil pusing atas rencana pelaporan tersebut. Dia juga menegaskan dirinya siap diaudit terkait bisnis tes PCR.

"Ya tidak apa apa. Tidak ada masalah. Kan gampang aja nanti di audit aja," ujarnya.

Adapun, nama Menko Luhut dan Menteri BUMN Erick Thohir menjadi sorotan publik setelah disebut terlibat dalam bisnis tes PCR melalui PT GSI.

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Kemaritiman dan Investasi (Marves) Septian Hario Seto menjelaskan kronologi nama Luhut terlibat dalam bisnis PCR.

Seto mengatakan PT GSI didirikan murni untuk membantu penyelesaian kendala yang dialami Indonesia pada masa awal pandemi yaitu keterbatasan alat tes PCR.

Adapun, dalam pendirian PT GSI, dua perusahaan yang terafiliasi dengan Luhut, yaitu PT Toba Sejahtera dan PT Tiba Bumi Energi tercatat mengempit saham di PT GSI. PT Toba Sejahtera dan PT Toba Bumi Energi mengantongi 242 lembar saham senilai Rp242 juta di sana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper