Bisnis.com, JAKARTA - Tentara Iran dan pasukan elite Garda Republik (IRGC) menggelar latihan militer besar-besaran di berbagai bagian negara itu setelah teribat konfrontasi dengan Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) di Laut Oman akibat penyitaan kapal tanker minyak AS.
Latihan itu dimulai pada Minggu (7/11/2021) pagi dengan melibatkan kapal, kendaraan lapis baja, pesawat berawak dan tak berawak, dan sistem rudal dan radar dalam kapasitas ofensif dan defensif.
Iran juga mendapat ancaman serangan dari Israel yang menjadi musuh bebuyutannya.
Abdolrahim Mousavi, Panglima Tentara Iran, mengatakan kepada televisi pemerintah, bahwa latihan akan diadakan di area seluas satu juta kilometer persegi (386.000 mil persegi) arah timur Selat Hormuz, Laut Oman dan di bagian utara dari Samudera Hindia.
Di darat, latihan akan diadakan di area umum provinsi tenggara Sistan dan di Balochistan, Hormozgan yang berada dekat pantai Makran.
“Karena kami menyadari bahwa musuh berusaha mengumpulkan informasi yang diperlukan setelah pasukan kami bergerak di daerah itu, mulai hari ini kami memperkuat upaya untuk memantau pergerakan musuh yang telah dimulai beberapa hari yang lalu,” katanya dari pelabuhan tenggara Konarak seperti dikutip Aljazeera.com, Senin (8/11/2021).
Baca Juga
Mousavi memerinci, bahwa pada hari pertama latihan, yang diperkirakan akan berlangsung beberapa hari, kapal dan pasukan komando akan melakukan operasi untuk menembus pertahanan pantai musuh dari laut
Adapun, pasukan Iran dan sistem rudal akan mensimulasikan pertahanan garis pantai.
TV pemerintah juga menayangkan cuplikan speedboat bermanuver di laut, tentara menaiki helikopter tempur, dan pasukan komando terjun payung keluar dari pesawat untuk mendarat di daerah pantai.
Tentara Iran dan IRGC telah mengadakan beberapa latihan skala besar di berbagai bagian negara dalam beberapa bulan terakhir di tengah ketegangan dengan AS, ancaman oleh Israel, dan pertikaian dengan negara tetangga Azerbaijan.
Para pejabat militer Iran pada hari Minggu (7/11/2021) terus memuji kemampuan militer negara itu sehubungan dengan konfrontasi atas sebuah kapal tanker berbendera Vietnam yang dipublikasikan pada Rabu (3/11/2021).
Mereka mengatakan, pihak AS mencoba untuk merebut kapal bermuatan minyak asal Iran itu. Namun, tidak jelas ke mana arah kapal tanker itu.
Yadollah Javani, wakil politik IRGC, mengatakan bahwa AS berusaha untuk mencegah penjualan minyak Iran dan menegakkan sanksi sepihak yang dijatuhkannya setelah keluar dari Kesepakatan Nuklir Iran 2015 pada 2018 di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.