Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sebulan Setelah Atlet Kenya Terbunuh, Pelari Ekuador Alex Quiñónez Ditembak Mati

Pelari cepat (sprinter) asal Ekuador sekaligus pemegang medali perunggu kejuaraan dunia, Alex Quinonez meninggal dunia akibat ditembak mati di luar sebuah pusat perbelanjaan.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, JAKARTA—Pelari cepat (sprinter) asal Ekuador sekaligus pemegang medali perunggu kejuaraan dunia, Alex Quiñónez meninggal dunia akibat ditembak mati di luar sebuah pusat perbelanjaan.

Atlet berusia 32 tahun untuk nomor 200 meter Kejuaraan Atletik Dunia di Doha dua tahun lalu itu dilaporkan ditembak mati Jumat lalu di luar sebuah pusat perbelanjaan di kota pelabuhan Guayaquil pada Jumat malam bersama dengan orang lain yang tidak disebutkan namanya.

Kementerian Olahraga Ekuador mengumumkan berita tersebut dalam sebuah pernyataan di akun Twitter-nya dengan mengatakan: “Hari ini kami kehilangan seorang atlet hebat, seseorang yang membuat kami bermimpi dan membuat kami bersemangat. Polisi Nasional berada di tempat kejadian dan pihak berwenang sedang melakukan penyelidikan terkait.

“Dia akan selamanya tetap di hati semua orang Ekuador,” menurut pernyataan itu sebagaimana dikutip TheGuardian.com, Senin (25/10).

Stadion sepak bola Folke Anderson di Esmeraldas menjadi tuan rumah persemayaman peti mati Quiñónez.
Presiden Ekuador Guillermo Lasso mengatakan, “Kami sangat sedih atas kehilangan menyakitkan dari Alex Quiñónez, ayah, anak, seorang sprinter hebat. Mereka yang mengambil nyawa warga Ekuador tidak akan dibiarkan begitu saja. Kami akan bertindak dengan tegas.”

Komite Olimpiade Ekuador menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa keadaan seputar kematian itu "belum diklarifikasi".
Dengan meraih medali perunggu, Quiñónez menjadi atlet Ekuador pertama yang memenangkan medali global dalam cabang olahraga.

Berita kematian sprinter itu muncul pada hari yang sama dengan pemakaman pelari jarak jauh Kenya Agnes Tirop, yang terbunuh awal bulan ini. Dia juga memenangkan medali perunggu di Kejuaraan Dunia Doha pada tahun 2019 untuk kelas 10.000 meter.

Adam Gemili dari Inggris, yang merupakan finis keempat di belakang Quiñonez di kejuaraan tersebut mengatakan, “Beberapa minggu yang benar-benar menghebohkan bagi dunia atletik. Beristirahatlah dengan tenang baik Agnes maupun Alex.”

Senin lalu Lasso mengumumkan keadaan darurat dalam upaya untuk mengatasi perdagangan narkoba dan sejumlah kejahatan lain yang meningkat di Ekuador. Di provinsi Guayas yang beribukota Guayaquil, angka pembunuhan meningkat sekitar 70 persen pada tahun 2021 menjadi sekitar 650 kali.

.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper