Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Arab Saudi Buka Umrah, DPR Minta Pemerintah Lakukan Persiapan Matang

DPR RI meminta pemerintah melakukan persiapan matang untuk keberangkatan jemaah seiring dibukanya umrah bagi penduduk Indonesia.
Umat Islam dari berbagai penjuru dunia kembali bisa melaksanakan ibadah umrah di Masjidil Haram, Makkah seiring diolonggarkannya protokol Covid-19 oleh Kerajaan Arab Saudi/Instagram @haramain_info
Umat Islam dari berbagai penjuru dunia kembali bisa melaksanakan ibadah umrah di Masjidil Haram, Makkah seiring diolonggarkannya protokol Covid-19 oleh Kerajaan Arab Saudi/Instagram @haramain_info

Bisnis.com, JAKARTA - DPR RI meminta pemerintah mempersiapkan dengan matang keberangkatan calon jemaah umrah karena Kerajaan Arab Saudi sudah menyatakan siap kembali menerima jemaah asal Indonesia.

“Yang harus ditindaklanjuti secara teknis adalah sejauh mana persyaratan dan ketentuan yang diberlakukan oleh pihak Arab Saudi terkait dengan teknis penyelenggaraan umrah,” ujar Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Sadzaly dalam keterangannya kepada wartawan, Minggu (24/10/2021). 

Dia mengatakan bahwa salah satu yang harus dipersiapkan secara matang adalah terkait dengan protokol kesehatan dan skema biaya penyelenggaraan umrah yang akan diberikan kepada penyelenggara umrah di Indonesia.

Politisi Golkar tersebut berharap agar meningkatnya animo masyarakat untuk kembali menjalankan ibadah umrah dapat diimbangi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Karena itu, DPR meminta pemerintah menjamin keselamatan serta kesehatan jemaah selama menjalankan umrah untuk menghindari risiko penularan Covid-19.

“Kami minta Kementerian Agama segera menindaklanjutinya dengan melakukan pembicaraan secara teknis pelaksanaan detailnya, terutama soal protokol kesehatan dan ketentuan yang terkait dalam penyelenggaraan umrah di Arab Saudi,” ujar Ace.

Legislator dari Dapil Jawa Barat II itu pun mengingatkan untuk memprioritaskan calon jemaah yang tertunda keberangkatannya akibat pandemi Covid-19. Ace juga meminta agar peningkatan biaya kebutuhan umrah bisa ditekan semaksimal mungkin.

“Utamakan keberangkatan calon jemaah yang sudah membayar ke penyelenggara perjalanan umrah. Dan harus ada sosialisasi memadai terkait konsekuensi peningkatan biaya karena adanya syarat karantina dari pemerintah Saudi, dan saat jemaah kembali ke Indonesia,” katanya.

Sebelumnya pemerintah Saudi belum membuka umrah bagi Indonesia karena mereka hanya menerima jemaah yang telah divaksin dengan merek Pfizer, Astra Zeneca, Moderna dan Johnson's. Padahal mayoritas warga Indonesia divaksinasi Sinovac, dan perlu mendapatkan booster jika hendak memasuki Arab Saudi.

Kini, kerjaaan Saudi melonggarkan kebijakan dengan mengizinkan jemaah yang disuntik vaksin Sinovac untuk umrah walaupun belum menerima booster. Meski demikia, ada kewajiban karantina yang ditetapkan oleh Arab Saudi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper