Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Ikatan dokter indonesia (IDI) Daeng M Faqih mengakui peran krusial layanan-layanan Telemedis di Indonesia dalam menyikapi pandemi Covid-19.
Tanpa adanya peran perusahaan-perusahaan telemedis tersebut, Daeng meyakini dokter-dokter dan tenaga kesehatan di Indonesia akan jauh lebih kewalahan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Layanan telemedis memberikan manfaat besar, bukan hanya bagi pasien tetapi juga dokter. Saat banyak pasien menjalani isolasi mandiri, telemedis berkontribusi menekan angka kematian karena adanya pendampingan [secara daring] selama perawatan," tutur Daeng dalam webinar yang berlangsung Jumat (22/10/2021).
Kontribusi tersebut, masih menurut Daeng, juga turut menggugah kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan kemajuan teknologi dalam mengakses layanan kesehatan.
Seiring peningkatan kesadaran tersebut, dia pun berharap pemerintah juga semakin peka untuk mempercepat pengaturan mekanisme digitalisasi pelayanan kesehatan. Salah satunya terkait penitngnya peningkatan implementasi rekam medis elektronik.
"Dalam aturan penyelenggaraan praktik, rekam medis ini sebenarnya diolehkan, tetapi masih belum ada aturan lebih lanjut [mendalam]," imbuhnya.
Seperti kata Daeng, sejauh ini pandemi memang mulai relatif terkendali. Meskipun, dia juga mengingatkan bahwa kewaspadaan dan penerapan protokol kesehatan tetap harus dijunjung tinggi oleh masyarakat.
Terhitung hingga Kamis (21/10), Indonesia telah mengalami kasus Covid-19 kumulatif 4.237.834 kasus. Namun, tak kurang dari 4.079.120 kasus di antaranya telah berstatus kasus sembuh.
Di sisi lain, korban meninggal telah mencapai 143.120 jiwa dan masih terdapat 15.594 kasus Covid-19 aktif.