Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban menilai pemerintah perlu lebih tegas untuk mengawasi pencegahan menularnya virus Corona di lingkungan sekolah.
“Pengetatan protokol kesehatan belum cukup jika ada klaster baru yang terjadi di lapangan. Apabila ada klaster sebaiknya ditutup terlebih dulu [sekolah] yang menjadi klaster minimal 14 hari,” kata Zubairi, Kamis (21/10/2021).
Dia melanjutkan, meskipun tingkat positivity rate sudah cukup aman, tetapi bukan berarti melemahkan kewaspadaan sehingga pilihan terbaik adalah menutup Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terlebih dahulu, apabila ada potensi menjadi klaster.
“Hal ini untuk menghindari penyebaran, sekolah yang ditutup bagi yang menjadi klaster. Adapun yang tidak bisa dibuka [sekolahnya] karena saat ini peraturan sudah baik selama ada monitor dan evaluasi,” ujarnya.
Berdasarkan data Satuan Petugas (Satgas) Covid-19 per 21 Oktober 2021 angka positivity rate mengalami penurunan drastis menjadi 0,56 persen setelah mencapai 26,76 persen saat puncak kedua.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mengumumkan data terbaru kasus Covid-19 di sejumlah sekolah dasar (SD). Total ada lima sekolah yang ditutup dengan jumlah 47 orang terpapar Corona dengan perincian 41 orang adalah siswa dan 6 orang adalah guru.
Dari ke-47 siswa itu, 27 siswa dan lima guru di antaranya berasal dari SD Kristen Manahan, satu orang siswa SDN Mangkubumen Kidul, dan 10 siswa dan satu guru SDN Danukusuman. Lalu satu siswa SD Al Islam 2 Jamsaren dan dua siswa SDN Semanggi Lor.