Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPR Harap Masyarakat Percaya Hasil Kajian BPOM soal Vaksin Zifivax

Komisi IX DPR mendorong masyarakat untuk mempercayai hasil kajian BPOM terhadap vaksin Zifivax.
Vaksin Zifivax yang dikembangkan perusahaan China, Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical merupakan vaksin berbasis protein sub unit rekombinan./Istimewa
Vaksin Zifivax yang dikembangkan perusahaan China, Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical merupakan vaksin berbasis protein sub unit rekombinan./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto berharap rakyat percaya hasil kajian yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) hingga menerbitkan izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) untuk vaksin Covid-19.

Hal itu disampaikan Edy berkaitan dengan terbitnya EUA Zifivax sebagai vaksin Covid-19 di Indonesia.

“Saya kira masyarakat harus percaya dengan BPOM, sebagai lembaga yang melakukan kontrol terhadap mutu dan keamanan vaksin. Karena hanya melalui BPOM, lembaga negara untuk memastikan apakah vaksin itu aman dan sehat," kata Edy Wuryanto dalam keterangan resmi, Kamis (14/10/2021).

BPOM RI, dikatakan Edy, menerbitkan izin penggunaan darurat untuk produk Vaksin Covid-19 baru dengan nama dagang Zifivax pada 7 Oktober 2021.

Sebagai informasi, Vaksin Zifivax diproduksi Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical dan dikembangkan di Indonesia bersama PT Jakarta Biopharmaceutical Industry (JBio) dengan platform rekombinan protein sub-unit.

"BPOM tentu telah melalui seluruh proses sehingga keluar izin penggunaan vaksin Zifivax, melalui tahapan uji dan riset yang berbasis evidence based medicine yang aman, sehingga vaksin Zifivax bisa digunakan sebagai vaksin Covid-19 di Indonesia," kata politisi PDI-Perjuangan itu.  

Selain izin penggunaan dari BPOM untuk Zifivax, Edy itu juga menyinggung fatwa halal dan suci dari Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk vaksin Zifivax.

Fatwa halal tersebut, dikatakan Edy, menguatkan alasan untuk penggunaan vaksin Zifivax bagi masyarakat. “Respons cepat Majelis Ulama Indonesia dengan menerbitkan sertifikat halal memberikan jaminan bagi kehalalan vaksin ini,” jelas Edy.

Legislator dapil Jawa Tengah III itu berharap dengan adanya fatwa halal untuk vaksin Zifivax dari MUI, maka ada jaminan lebih bagi masyarakat untuk melaksanakan vaksinasi, khususnya bagi umat Islam di Indonesia.

"Dua lembaga ini (BPOM dan MUI) telah bekerja dengan baik, dan itu yang sangat diharapkan masyarakat. Apalagi pemerintah sebagaimana disampaikan Presiden menargetkan pada akhir tahun ini vaksinasi mencapai 70 persen," ujarnya.

Dengan adanya penambahan vaksin Zifivax, Edy menilai masyarakat akan mempunyai banyak pilihan untuk mengikuti program vaksinasi Covid-19. 

Dia yakin pemerintah akan membuat keputusan tepat untuk mempercepat tercapainya target vaksinasi di Indonesia.

“Misalnya warga muslim yang sangat membutuhkan, tentu akan memilih jenis vaksin yang sesuai dengan nuraninya dan ini tidak perlu diperdebatkan. Perlu diingat lagi bahwa Pemerintah tentu tidak akan gegabah dalam menentukan sesuatu, melalui standar tata pembuatan vaksin, evidence base science, saintifiknya diikuti," ungkapnya.

#ingatpesanibu #sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper