Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Gempa Bitung Mengguncang Hingga Manado, BNPB: Situasi Kondusif

Gempa magnitudo 5,8 ini berpusat di Bitung ini memicu guncangan hingga Bolaang Mongondow, Minahasa, Ternate, Manado dan Airmadidi.  
Anggara Pernando
Anggara Pernando - Bisnis.com 11 Oktober 2021  |  22:09 WIB
Gempa Bitung Mengguncang Hingga Manado, BNPB: Situasi Kondusif
Ilustarasi / Warga melakukan evakuasi ke tempat yang lebih aman pascagempa.

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan gempa yang mengguncang Bitung, Sulawesi Utara pada Senin, (11/10/2021) sempat membuat masyarakat panik.

Abdul Muhari, Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB menyebutkan berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bitung, guncangan gempa dengan magnitudo 5,8 dirasakan sekitar 2 – 4 detik. 

"Guncangan yang dirasakan tersebut sempat membuat warga setempat panik hingga keluar rumah. Namun demikian, BPBD melaporkan situasi sudah kondusif dan masyarakat sudah kembali ke rumah masing-masing," kata Muhari dalam pernyataan resminya, Senin (11/10/2021). 

Dia mengatakan gempa bumi magnitudo (M)5,8 memicu guncangan dengan tingkat sedang. Berdasarkan parameter gempa dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada 132 km tenggara Bitung dengan kedalaman 10 km. 

Gempa ini memicu guncangan hingga Bolaang Mongondow, Bitung dan Minahasa, Ternate, Manado dan Airmadidi.  

Analisis inaRISK menunjukkan Kota Bitung merupakan wilayah dengan potensi bahaya gempa bumi dengan kategori sedang hingga tinggi. Sebanyak 8 kecamatan di kota ini berada pada kategori tersebut, di antaranya Madidir, Matuari, Girian, Lembeh Selatan, Lembeh Utara, Aertembaga, Maesa dan Ranowulu. 

"Menghadapi bahaya gempa bumi, masyarakat diharapkan selalu waspada dan siap siaga. Hal tersebut disebabkan karena fenomena gempa bumi tidak dapat diprediksi dan dapat terjadi setiap saat," katanya. 

Lebih lanjut dia mengatakan saat ini masyarakat juga masih menghadapi pandemi Covid-19 dan musim hujan. Kondisi tersebut dapat memicu terjadinya multibahaya. "Kesiapsiagaan harus tumbuh dalam lingkup individu, keluarga dan komunitas," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

gempa sulut
Editor : Anggara Pernando

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top