Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fadli Zon Minta Densus 88 Antiteror Dibubarkan, IPW: Ngawur!

IPW menyebut, Indonesia saat ini masih membutuhkan Densus 88 Antiteror Polri di tengah suburnya paham sekaligus gerakan radikal.
Tim Densus 88 bersama tim Gegana Brimob Polda Riau berjaga di area penggeledahan gedung Gelanggang Mahasiswa Kampus Universitas Riau (Unri) di Pekanbaru, Riau, Sabtu (2/6/2018). Penggeledahan itu berkaitan dengan dugaan adanya jaringan teroris./Antara-Rony Muharrman
Tim Densus 88 bersama tim Gegana Brimob Polda Riau berjaga di area penggeledahan gedung Gelanggang Mahasiswa Kampus Universitas Riau (Unri) di Pekanbaru, Riau, Sabtu (2/6/2018). Penggeledahan itu berkaitan dengan dugaan adanya jaringan teroris./Antara-Rony Muharrman

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) mengkritik pernyataan politisi Partai Gerindra Fadli Zon terkait usul pembubaran tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.

Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso mengemukakan, bahwa Indonesia saat ini masih membutuhkan Densus 88 Antiteror Polri di tengah suburnya paham sekaligus gerakan radikal di Tanah Air.

Sugeng mengatakan, bahwa ancaman terorisme sangat nyata dan harus segera diantisipasi.

"Gerakan terorisme di Indonesia adalah nyata dan merupakan ancaman laten yang harus setiap saat wajib diantisipasi dan diprediksi pola gerakan dan perekrutannya," tutur Sugeng kepada Bisnis melalui pesan singkat, Rabu (6/10/2021).

Sugeng menilai, pernyataan Fadli Zon mengenai pembubaran Densus 88 Antiteror itu tidak punya basis argumentasi yang jelas, sehingga terkesan ngawur.

"Itu pernyataan ngawur dan berbahaya bagi politisi yang sekedar mau berbeda dan mendapatkan dukungan dari kelompok tertentu," katanya.

Sugeng juga berharap Tim Densus 88 Antiteror Polri tetap memburu seluruh kelompok teroris di Indonesia dengan mengedepankan hak asasi manusia (HAM).

"IPW juga meminta perhatian agar Tim Densus 88 dalam metode kerjanya juga tetap mengedepankan penegakan hukum yang menghormati hak asasi manusia," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper