Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wapres: Indonesia Harus Kerja Keras untuk Capai Herd Immunity

Wapres Ma'ruf Amin menyebut vaksinasi Covid-19 dosis pertama secara nasional baru mencapai 45,03 persen, sedangkan dosis kedua 25,29 persen.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin berjalan usai menyampaikan keterangan kepada wartawan tentang penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Senin (23/3/2020).  Wapres meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa terkait jenazah pasien positif virus corona (COVID-19) yang meninggal dunia. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Wakil Presiden Ma'ruf Amin berjalan usai menyampaikan keterangan kepada wartawan tentang penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Senin (23/3/2020). Wapres meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa terkait jenazah pasien positif virus corona (COVID-19) yang meninggal dunia. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengatakan bahwa hingga 3 Oktober 2021, vaksinasi Covid-19 dosis pertama secara nasional baru mencapai 45,03 persen, sedangkan dosis kedua 25,29 persen.

Wapres Ma'ruf Amin mengatakan capaian itu masih jauh dari target yang ditetapkan pemerintah yaitu 70 persen cakupan vaksinasi untuk penduduk Indonesia.

“Artinya masih diperlukan kerja keras untuk mencapai herd immunity 70 persen cakupan vaksinasi pertama dan kedua,” kata Wapres saat sambutan secara virtual di acara Polri, Rabu (6/10/2021).

Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan, Ma’ruf menjelaskan bahwa rata-rata vaksinasi harian per minggu telah mencapai 1,4 juta dosis per hari.

Dengan kecepatan vaksinasi tersebut, diperkirakan masih dibutuhkan 7 bulan dari sekarang atau sekitar pertengahan tahun 2022 untuk mencapai cakupan vaksinasi 70 persen.

“Bila kita menginginkan proses vaksinasi selesai pada akhir tahun 2021 ini juga, maka kecepatan vaksinasi perlu ditingkatkan menjadi 2,5 juta vaksinasi per hari,” jelasnya.

Ma’ruf menjelaskan bahwa pemerintah mengharapkan TNI dan Polri terus membantu peningkatan percepatan vaksinasi di daerah yang masih rendah capaiannya, termasuk di aglomerasi. Dia mencatat masih banyak daerah yang tertinggal.

Prioritas sasaran vaksinasi juga perlu diberikan kepada kelompok lansia, yang baru mencapai 6,6 juta orang untuk dosis pertama. Sedangkan dosis yang lengkap baru 4,4 juta orang, dari jumlah sasaran lansia 21,5 juta orang.

Di samping itu, tambah Ma’ruf, untuk mendukung dibukanya kembali pendidikan tatap muka (PTM) juga perlu memprioritaskan vaksinasi bagi pendidik dan tenaga pendidik yang ditargetkan sebanyak 5,06 juta orang.

Sampai saat ini, baru 2,55 juta yang tercatat telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama dan 2,1 juta orang dosis kedua.

Cakupan vaksin bagi tenaga pendidik, orang tua siswa, serta siswa yang memenuhi syarat perlu ditingkatkan untuk menghindarkan terjadinya kluster baru di sekolah.

“Saya meminta perhatian agar para guru, murid, dan orang tua pelajar harus sudah dipastikan mendapatkan vaksin untuk menjamin keamanan proses pembelajaran tatap muka,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper