Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Australia Scott Morrison berada di bawah tekanan dalam menerapkan target netral karbon hingga 2050. Kemungkinan besar, dia tidak akan menghadiri KTT PBB tentang iklim di Glasgow pada bulan depan.
Hal tersebut disampaikan dalam wawancara pada Senin (27/9/2021) seperti dikutip Channel News Asia.
Sebagai negara eksportir batu bara tertinggi secara nilai dan masih memiliki ketergantungan besar terhadap bahan bakar fosil untuk kebutuhan listrik, membuat Australia sulit berkomitmen pada pengurangan gas rumah kaca.
Morrison telah berjanji untuk tetap melakukan penambangan dan mengekspor bahan bakar sepanjang ada pembeli.
Saat ditanyai tentang rencana menghadiri konferensi krisis iklim global pada November, Morrison mengatakan kepada surat kabar Australia Barat: "Kami belum membuat keputusan akhir."
Dia menjelaskan bahwa dirinta telah melakukan beberapa perjalanan ke luar negeri pada tahun ini sehingga akan banyak menghabiskan waktu untuk melakukan karantina.
Baca Juga
"Saya haru berfokus pada banyak hal di sini dan soal Covid-19. Pada saat [berlangsungnya COP26] Australia akan dibuka. Banyak hal yang harus diurus dan saya harus mengelola banyak tuntutan," katanya.
Seperti diketahui, Konferensi Perubahan Iklim PBB 2021 atau COP26 di Glasgow, Skotlandia selama 12 hari menjadi pertemuan penting sejak pertemuan Paris pada 2015 untuk mempersiapkan target pengurangan emisi untuk memperlambat pemanasan global.
Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne mengatakan Australia akan diwakili oleh pejabat senior jika Morrison tidak dapat hadir.