Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) akan membuka kembali negaranya untuk wisatawan yang menggunakan jalur penerbangan dari 33 negara termasuk China, India, Brasil, dan sebagian besar Eropa mulai November mendatang dengan syarat telah divaksinasi penuh Covid-19, menurut pihak Gedung Putih.
Keputusan yang diumumkan oleh Koordinator Satgas Covid-19 Gedung Putih, Jeff Zients itu menandai perubahan mendadak pemerintahan Presiden Joe Biden.
Pekan lalu, dia mengatakan belum tepat waktunya untuk mencabut pembatasan apapun di tengah meningkatnya kasus Covid-19.
Amerika Serikat tertinggal dari banyak negara lain dalam pembatasan akibat wabah Covid-19. Negara sekutunya termasuk Inggris dan Jerman menyambut baik langkah tersebut.
Pembatasan di AS selama ini melarang pelancong dari sebagian besar negara di dunia, termasuk puluhan ribu warga negara asing dengan kerabat atau hubungan bisnis di Amerika Serikat.
Pembatasan pada warga negara non-AS pertama kali diberlakukan pada pelancong udara dari China pada Januari 2020 oleh Presiden Donald Trump saat itu.
Baca Juga
Pembatasan kemudian diperluas ke puluhan negara lain, namun tanpa ukuran yang jelas tentang bagaimana dan kapan harus mencabutnya.
Sebagaimana dilaporkan ChannelNewsAsia.com, Selasa (21/9/2021), Amerika Serikat akan menerima pelancong udara yang divaksinasi penuh dari 26 negara yang disebut Schengen di Eropa termasuk Prancis, Jerman, Italia, Spanyol, Swiss dan Yunani.
Tujuh negara lain yang ada dalam daftar adalah Inggris, Irlandia, China, India, Afrika Selatan, Iran, dan Brasil. Indonesia tidak ada dalam daftar tersebut.
Zients tidak memberi tanggal mulai pembukaan pembatasan yang tepat selain mengatakan "awal November".
Secara terpisah, Amerika Serikat memperpanjang pembatasan terkait pandemi di perbatasan darat dengan Kanada dan Meksiko yang melarang perjalanan yang tidak penting seperti pariwisata hingga 21 Oktober.
AS tidak memberi indikasi apakah akan menerapkan aturan vaksin untuk masuk ke negara tersebut lewat darat.
Kritik
Sebelumnya, para kritikus mengatakan, bahwa pembatasan perjalanan AS tidak masuk akal karena beberapa negara dengan tingkat Covid-19 yang tinggi tidak termasuk dalam daftar yang dibatasi, sementara beberapa negara dalam daftar tersebut memiliki pandemi yang lebih terkendali.
Orang Amerika Serikat yang bepergian dari luar negeri yang tidak divaksinasi akan menghadapi aturan yang lebih ketat daripada warga negara yang divaksinasi.
Mereka harus menunjukkan bukti tes Covid-19 negatif dalam satu hari perjalanan dan bukti pembelian tes virus yang akan diambil setelah kedatangan.
Kelompok bisnis Kamar Dagang AS memuji pengumuman AS tersebut dengan mengatakan "mengizinkan warga negara asing yang divaksinasi untuk bepergian dengan bebas ke Amerika Serikat akan membantu mendorong pemulihan yang kuat dan tahan lama untuk ekonomi Amerika Serikat".
Mereka mengatakan, bahwa hingga akhir Agustus, perjalanan udara internasional turun 43 persen dari tingkat pra-pandemi.