Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Covid-19 Turun 90 Persen, Jokowi: Jangan Senang Dulu!

Jokowi kembali mengingatkan bahwa kasus Covid-19 dapat kembali naik jika masyarakat tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Presiden Joko Widodo memberikan pernyataan terkait perkembangan PPKM di Istana Merdeka, Jakarta pada Senin (23/8/2021)/BPMI Setpres
Presiden Joko Widodo memberikan pernyataan terkait perkembangan PPKM di Istana Merdeka, Jakarta pada Senin (23/8/2021)/BPMI Setpres

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa kasus Covid-19 di Indonesia terus menunjukkan tren perbaikan, bahkan kasus konfirmasi nasional turun hingga 90 persen.

Meskipun demikian, Jokowi kembali mengingatkan masyarakat agar tidak terlalu euforia hingga akhirnya melalaikan protokol kesehatan.

"[Kasus Covid-19] Nasional turun lebih dari 90 persen, di sini [Aceh] turun 20 persen, hati-hati, jangan senang dulu, jangan euforia dulu, dan jangan menyampaikan tergesa-gesa kepada masyarakat bahwa kita sudah turun kasus," kata Jokowi saat memberikan pengarahan kepada Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Provinsi Aceh, di Kompleks Pendopo Gubernur Aceh, Kota Banda Aceh, Kamis (16/9/2021).

Kendurnya penerapan protokol kesehatan, kata Jokowi, dapat menyebabkan kasus Covid-19 kembali naik seperti yang terjadi pada pertengahan Juli lalu.

"Bisa disambut senang oleh masyarakat tetapi itu bisa menyebabkan naik lagi Covid-19-nya. Ini pengalaman kita secara nasional, sehingga jangan kita ulang di sini,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Jokowi pun kembali mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama ikut menangani pandemi, karena kunci untuk menggerakkan perekonomian ialah dengan pengendalian Covid-19.

“Menjadi tugas kita semuanya agar bisa mengendalikan, mengonsolidasikan organisasi kita untuk betul-betul serius menangani ini. Karena apa? Begitu yang namanya Covid ini tidak bisa turun, artinya hanya satu, ekonomi juga pasti tidak bisa naik,” tegasnya.

Kepala Negara juga mengingatkan agar para bupati dan wali kota se-Provinsi Aceh untuk mengetahui situasi di kota/kabupatennya masing-masing.

“Kita tidak bisa bekerja lagi rutinitas seperti pada keadaan normal, karena yang dibutuhkan sekarang ini adalah kepemimpinan lapangan,” ucapnya.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden mengingatkan jika angka kematian akibat pandemi Covid-19 di Provinsi Aceh berada di angka 4,7 persen atau di atas tingkat kematian nasional.

“Tinggi ini, tinggi, karena nasional kita hanya 3 persen,” tuturnya.

Lebih lanjut, Presiden meminta kepada seluruh kepala daerah di Provinsi Aceh untuk memperhatikan ketersediaan oksigen dan obat.

Selain itu, Presiden mengingatkan agar kabupaten/kota yang tidak memiliki tempat tidur ICU Covid-19 untuk menyampaikan permintaan kepada Menteri Kesehatan.

“Tujuh kabupaten/kota yang tidak memiliki tempat tidur ICU Covid-19 di Simeulue, di Nagan Raya, di Kota Sabang, di Aceh Timur, di Aceh Tamiang, di Aceh Jaya, di Aceh Besar. Tolong yang belum punya tadi, menyampaikan permintaan kepada Menteri Kesehatan. Sehingga semuanya siap, semua kabupaten itu siap, fasilitas kesehatan siap semuanya. Karena terus akan saya pantau BOR di provinsi, kabupaten, itu seperti apa. Kelihatan semuanya,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper