Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presidensi G20, Menlu RI: Ini Kepercayaan dan Tanggung Jawab Besar

Menlu RI Retno Marsudi mengungkapkan bahwa Presidensi Indonesia akan mengambil tema Recover Together, Recover Stronger.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bersiap mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/1/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bersiap mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/1/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu) RI Retno Marsudi menyampaikan mulai 1 Desember 2021 sampai 30 November 2022, Indonesia mendapatkan kepercayaan memegang Presidensi G20 yang serah terimanya akan dilakukan saat KTT G20 di Roma, 30–31 Oktober 2021

“Ini pertama kalinya Indonesia memegang Presidensi sejak G20 didirikan. Tentunya, ini merupakan kepercayaan, tetapi di saat yang sama juga merupakan tanggung jawab besar yang akan kita tunaikan sebaik mungkin,” kata Menlu dalam keterangan pers secara virtual, Selasa (14/9/2021).

Menlu mengungkapkan bahwa Presidensi Indonesia akan mengambil tema "Recover Together, Recover Stronger".

Dia mengatakan, mengenai perkiraan situasi dunia pada 2022, di mana diperkirakan dunia belum akan sepenuhnya keluar dari pandemi Covid-19 dari aspek kesehatannya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan harapan agar pada akhir 2021, negara di dunia dapat melakukan vaksinasi hingga 40 persen dari populasinya dan 70 persen tercapai pada pertengahan 2022.

Dari aspek ekonomi, Retno mengatakan ekonomi dunia turun hingga minus 3,2 persen dan pada 2021 terdapat tren positif pertumbuhan yang diperkirakan mencapai 6 persen dan diharapkan akan berlanjut pada 2022.

“Data IMF juga menjelaskan bahwa ekonomi dunia diperkirakan masih terdapat kerentanan dan kekhawatiran bahwa pertumbuhan [ekonomi] yang belum akan merata,” katanya

Dari sisi geopolitik, diperkirakan rivalitas antara kekuatan besar masih akan terus berlanjut, defisit kepercayaan masih menonjol.

Alhasil, Retno menyampaikan dengan latar belakang situasi dunia tersebut, maka selama Indonesia menjadi Presidensi G20, maka semangat utamanya adalah pulih bersama.

“Untuk pulih bersama diperlukan semangat solidaritas, kerja sama, kolaborasi, kemitraan, dan inklusivitas,” ujarnya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan inklusivitas akan menjadi salah satu kata kunci dalam Presidensi G20 Indonesia yang tidak hanya akan memperhatikan kepentingan anggota G20 saja, tetapi juga negara berkembang dan kelompok rentan, karena ini DNA politik luar negeri Indonesia.

Dia melanjutkan, apabila melihat beberapa tahun ke belakang, saat Indonesia menjadi dewan keamanan PBB, secara konsisten menjadi bagian dari solusi, menjembatani perbedaan, dan selalu menyuarakan kepentingan negara berkembang.

“Ini akan terus dilanjutkan saat Indonesia memegang presidensi G20. Indonesia akan memberikan perhatian besar kepada negara berkembang di Asia, Afrika, Amerika Latin, termasuk negara kepulauan kecil di Pasifik dan Karibia,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper