Bisnis.com, JAKARTA - Paradigma pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) seharusnya diubah dari sekadar keharusan menjadi kebutuhan, sehingga hasil pemeriksaan tidak hanya sebagai bahan perbaikan pengelolaan keuangan negara.
Demikian dikemukakan oleh calon anggota BPK, Blucer Wellington Radjagukguk saat uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) di Komisi XI DPR, Kompleks Parlemen, Kamis (9/9/2021).
Menurut Blucer, hal terpenting dari pemeriksaan keuangan oleh BPK adalah untuk mewujudkan tujuan bernegara dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Perubahan paradigma pemeriksaan BPK dari hanya sekadar suatu keharusan harus menjadi suatu kebutuhan. Saya butuh diperiksa supaya tidak ada fitnah, supaya tempat saya lebih baik. Saya butuh diperiksa supaya negara ini menjadi besar,” katanya.
Menurut dia, urgensi revitalisasi peran BPK dapat dilakukan melalui peningkatan kualitas pemeriksaan dan penguatan aspek hukum yang bermanfaat.
Tujuannya adalah untuk mencapai tujuan bernegara dengan terbitnya paket UU tentang Keuangan Negara pada tahun 2003-2004 dan UU No. 15/2006 tentang BPK, peran dan posisi BPK sebagai Lembaga Pemeriksa Keuangan Negara.
Baca Juga
Dalam paparannya, Kepala Direktorat Utama Pembinaan dan Pengembangan Hukum Pemeriksaan Keuangan Negara itu ingin menjadikan BPK menjadi lembaga pemeriksa tepercaya.
Selain itu, BPK juga harus berperan aktif d mewujudkan tata kelola keuangan negara yang berkualitas dan bermanfaat untuk mencapai tujuan bernegara.
Terkait tindak pidana korupsi, alumnus Syracuse University New York itu menekankan, perlunya mendorong pencegahan korupsi dan percepatan penyelesaian ganti kerugian negara.
Selain itu, tata kelola organisasi yang transparan dan berkesinambungan agar menjadi teladan bagi institusi lain.
“BPK bisa berhasil melakukan pemeriksaan keuangan negara dan penguatan aspek hukum kalua memiliki kualitas manusia dan organisasi yang mumpuni,” kata Blucer.