Bisnis.com, JAKARTA — Para pejuang Taliban menembakkan senjata mereka ke udara untuk merayakan keberangkatan pasukan dan warga Amerika Serikat terakhir dari Afghanistan setelah dua puluh tahun menginvasi negara tersebut usai serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat.
Sebelumnya Jenderal Frank McKenzie mengumumkan penarikan pasukan AS dari Afghanistan pada konferensi pers di Pentagon setelah pasukan terakhir pulang menyusul kembalinya Taliban berkuasa di ibu kota Kabul.
“Saya di sini untuk mengumumkan selesainya penarikan pasukan kami dari Afghanistan dan berakhirnya misi militer untuk mengevakuasi warga Amerika Serikat,” kata McKenzie seperti dikutip Aljazeera.com, Selasa (31/8/2021).
AS mengakui tidak dapat mengevakuasi sebanyak mungkin warga dari Kabul seperti yang diharapkan. McKenzie mengatakan telah menerbangkan lebih dari 120.000 orang dari negara itu sejak Juli, namun tidak bisa mengeluarkan semua orang yang diinginkan.
Penerbangan terakhir dengan menggunakan pesawat angkut militer C-17, lepas landas dari Bandara Internasional Hamid Karzai satu menit sebelum tengah malam waktu Kabul, kata McKenzie. Presiden Joe Biden sebelumnya menetapkan batas waktu 31 Agustus untuk penarikan awal tahun ini.
Penerbangan terakhir berlangsung di bawah pengamanan ketat menyusul dua serangan terhadap operasi evakuasi selama dua minggu terakhir oleh kelompok bersenjata Negara Islam Provinsi Khorasan (ISIS-K). Salah satunya adalah aksi bom bunuh diri yang menewaskan sedikitnya 175 orang, termasuk 13 tentara AS di luar Bandara Kabul.
Sementara itu, Presiden Biden memuji operasi evakuasi dan berjanji untuk bekerja guna memastikan "jalan yang aman" keluar dari Afghanistan bagi orang Amerika Serikat dan warga Afghanistan yang ingin pergi dari negaranya atau tetap berada di negara itu.
“Taliban telah membuat komitmen untuk perjalanan yang aman dan dunia akan memegang komitmen mereka,” kata Biden.
Jaminan keamanan itu juga berlaku bagi diplomasi yang sedang berlangsung di Afghanistan dan koordinasi dengan mitra di kawasan itu untuk membuka kembali bandara yang memungkinkan keberangkatan lanjutan bagi mereka yang ingin pergi dan pengiriman bantuan kemanusiaan kepada rakyat Afghanistan.
Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid mengatakan bahwa "tentara Amerika Serikat telah meninggalkan bandara Kabul dan bangsa Afghanistan telah mendapatkan kemerdekaan penuh.