Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tarif PCR Turun, Ganjar Minta Pusat Hitung Ulang Biaya Tes Covid-19

Ganjar berharap pemerintah pusat menghitung ulang berapa sebenarnya biaya yang mesti dikeluarkan untuk setiap melakukan tes PCR.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat memimpin acara Rembug Desa secara daring yang diikuti 227 lurah/kades se-Kabupaten Cilacap di Pendapa Kabupaten Cilacap, Kamis (22/7). /Antara
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat memimpin acara Rembug Desa secara daring yang diikuti 227 lurah/kades se-Kabupaten Cilacap di Pendapa Kabupaten Cilacap, Kamis (22/7). /Antara

Bisnis.com, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bahwa kebijakan penurunan tarif PCR sangat tepat. Pasalnya, selama ini masyarakat cukup terbebani dengan mahalnya biaya tes PCR.

Menurut Ganjar, ketika presiden menetapkan harga dan kemudian diminta untuk turun, menjadi Rp450.000-500.000, tentu membuat masyarakat senang. Karena harga itu jauh lebih murah, sampai dengan 50 persen.

"Saya kira ini yang ditunggu masyarakat, karena PCR itu kan jadi syarat orang bepergian. Maka kalau terlalu mahal, masyarakat jadi sulit semuanya," kata Ganjar dalam keterangan resmi Kamis (19/8/2021).

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo meminta harga tes PCR turun menjadi Rp400-500 ribu. Selain itu, Jokowi meminta hasil PCR bisa diketahui lebih cepat, yakni 1x24 jam.

Meski begitu, Ganjar mengatakan terpikir dan berharap pemerintah pusat menghitung ulang berapa sebenarnya biaya yang mesti dikeluarkan untuk setiap melakukan tes. Artinya komponen di dalamnya, berapa harga reagen, VTM dan berapa untuk tenaga dan prosesnya. 

"Jangan-jangan, ada harga yang jauh lebih baik dan bagus, sehingga bisa lebih murah," terangnya.

Ganjar mengatakan, pihaknya sudah bertanya kira-kira berapa harga pengetesan untuk satu orang. Untuk beli reagen misalnya, satu orang membutuhkan biaya sekitar Rp200 ribu.

"Ditambah VTM dan lain-lain, ya sekitar itulah, sekitar Rp350 ribu. Maka sebenarnya hitung-hitungan kami, kalau ada orang dagang itu sudah bagus, tapi jangan banyak cari untungnya. Maka apa yang menjadi ketetapan Presiden itu sudah sangat bagus," imbuhnya.

Disinggung apakah dengan turunnya harga PCR akan meningkatkan testing dan tracing dari pemerintah, Ganjar membantah. Menurutnya, testing dan tracing itu tanggungjawab pemerintah, sehingga tidak perlu lagi bicara harga.

"Selain itu, testing sebenarnya tidak harus menggunakan PCR. Bisa juga menggunakan antigen. Dengan tes antigen kalau dia reaktif bisa diteruskan ke sana, kalau negatif itu sebenarnya cukup. Dan ini bisa juga dipakai sebagai alat untuk memperbanyak testing lagi," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo
Sumber : Siaran Pers
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper