Mengapa AS dan Australia keluar dari dari Afghanistan?
3. Mengapa AS dan Australia keluar dari Afghanistan?
Kemajuan cepat Taliban bertepatan dengan penyingkiran pasukan asing AS, Inggris, dan lainnya, termasuk Australia. AS awalnya mengumumkan niatnya untuk benar-benar keluar dari Afghanistan pada 11 September, peringatan 20 tahun pembajakan pesawat mematikan yang memicu invasi.
Tetapi, Presiden AS Joe Biden menarik sebagian besar pasukan AS sebelum itu, menyebut konflik 20 tahun itu "perang selamanya" dan mengatakan ingin mengakhiri investasi AS dalam darah dan harta.
Lebih dari 150 ribu orang tewas selama perang. AS kehilangan lebih dari 2 ribu tentara dan menghabiskan triliunan dolar. Bukan hanya itu, puluhan ribu warga sipil dan tentara Afghanistan juga kehilangan nyawa. Sebanyak 41 personel Angkatan Pertahanan Australia tewas.
Bulan lalu, Biden meminta para pemimpin Afghanistan untuk "bersatu dan bergerak menuju masa depan". Harapannya adalah pemerintah Afghanistan dan pasukan keamanan akan dapat membela diri dan pembicaraan damai yang diprakarsai dengan Taliban akan menemukan resolusi jangka panjang.
Namun, harapan itu hancur. dengan Presiden Ashraf Ghani melarikan diri dari negara itu semalam dan gerilyawan Taliban berada di dalam istana.
4. Apa yang terjadi selanjutnya?
Taliban telah mengklaim menguasai sebagian besar negara dan pemerintah Afghanistan telah gulung tikar. Namun, tidak jelas persis apa yang akan terjadi selanjutnya.
Pejabat Menteri Dalam Negeri mengatakan akan ada pemerintahan transisi. Namun, Taliban mengatakan itu tidak akan terjadi, tetapi mereka akan mengadakan pembicaraan untuk menciptakan "pemerintahan Islam yang terbuka dan inklusif".
Sementara, orang-orang memadati bandara internasional Kabul. Mereka berusaha melarikan diri dari Afghanistan, banyak dari mereka adalah pegawai pemerintah.