Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Angka Kematian Covid-19 Masih Tinggi, Menko Airlangga Tekankan Pentingnya Penurunan Mobilitas Masyarakat

Hasil penerapan PPKM level menunjukkan korelasi yang kuat antara mobilitas masyarakat dan perkembangan jumlah kasus konfirmasi serta kasus aktif.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto saat tiba di Ruang Rapat Paripurna I, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (14/8/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto saat tiba di Ruang Rapat Paripurna I, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (14/8/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan penurunan mobilitas menjadi hal yang penting untuk menekan laju penyebaran Covid-19, selama diterapkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4.

Airlangga menegaskan bahwa hasil penerapan PPKM level menunjukkan korelasi yang kuat antara mobilitas masyarakat dan perkembangan jumlah kasus konfirmasi serta kasus aktif.

Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin besar penurunan mobilitas indeks komposit, semakin besar pula penurunan kasus. Jika mobilitas masyarakat bisa ditekan, maka semakin besar kecenderungan terjadinya penurunan jumlah kasus.

“Kita harus sama-sama sadari, bahwa penerapan PPKM secara ketat tidaklah mudah bagi kita semua. Namun, mengurangi mobilitas sangatlah penting dilakukan agar kita dapat menurunkan tingkat penularan Covid-19 dan menurunkan angka kasus aktif,” ujar Airlangga seperti yang dikutip dari siaran pers, Jumat (13/8/2021).

Berdasarkan Google Mobility Index dari 13 Kabupaten/Kota yang menerapkan PPKM Level 4 di Kalimantan, penurunan mobilitas terbesar terjadi di Kabupaten Kutai Kartanegara yaitu turun -35,2 persen per 11 Agustus 2021.

Sementara, penurunan juga terjadi di Kabupaten Tanah Laut, Kota Banjarmasin, Kota Tarakan, Kota Palangkaraya, Kota Banjar Baru, Kota Samarinda, Barito Kuala dan Kabupaten Kutai Timur, yang menunjukkan penurunan mobilitas antara -15,0% persen sampai dengan -17,6 persen.

Secara umum, perkembangan jumlah kasus aktif di Kalimantan selama Agustus 2021 mengalami penurunan sebesar -1,69 persen, di mana tiga provinsi mengalami penurunan, namun dua provinsi mengalami kenaikan cukup tinggi yaitu Kalimantan Selatan sebesar 34,27 persen dan Kalimantan Utara sebesar 26,66 persen.

Sedangkan, di tingkat kabupaten/kota, dari 13 kabupaten/kota yang menerapkan PPKM Level 4, terdapat tujuh yang mengalami kenaikan kasus aktif, di mana enam di antaranya terletak di Provinsi Kalimantan Selatan. Kenaikan tertinggi dialami di Kota Baru dan Kabupaten Tanah Bumbu.

Angka kematian di Kalimantan juga masih cukup tinggi. Menurut data per 11 Agustus 2021, jumlah kumulatif kasus meninggal di seluruh provinsi di Pulau Kalimantan sebanyak 8.209 orang, dengan Case Fatality Rate (CFR) terbesar di Provinsi Kalimantan Timur yang mencapai 3,1 persen dan Kalimantan Selatan sebesar 3,0 persen. Angka tersebut lebih tinggi atau sama dengan CFR nasional yaitu 3.0 persen.

Sedangkan, provinsi lain yang lebih rendah dari CFR nasional, yaitu Kalimantan Tengah sebesar 2,9 persen, Kalimantan Barat sebesar 2,4 persen dan Kalimantan Utara hanya 1,9 persen.

Selain menekan mobilitas, Pemerintah juga terus meningkatkan jumlah testing, mengantisipasi kekurangan pasokan oksigen, mempercepat program vaksinasi, dan meminta kepala daerah menyiapkan fasilitas isolasi terpusat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper