Bisnis.com, JAKARTA - Sejumkah pejabat Amerika Serikat (AS) memperingatkan bahwa Pemerintah Afghanistan bisa jatuh ke tangan Taliban dalam 90 hari setelah Kabul diisolasi dalam sebulan.
Sumber intelijen AS mengatakan hal itu setelah para gerilyawan tersebut menguasai Ibu Kota provinsi kedelapan Afghanistan kemarin.
Pejabat itu, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan bahwa kajian baru tentang berapa lama Kabul dapat bertahan adalah hasil dari kemajuan pesat yang telah dicapai Taliban di seluruh negeri saat pasukan asing pimpinan AS pergi.
"Tapi, ini bukan kesimpulan yang sudah pasti," tambah pejabat itu seraya mengatakan bahwa pasukan keamanan Afghanistan dapat membalikkan momentum dengan melakukan lebih banyak perlawanan seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Kamis (12/8/2021).
Para ekstremis itu kini menguasai 65 persen Afghanistan dan telah merebut atau mengancam akan merebut 11 Ibu Kota provinsi lagi, kata seorang pejabat senior Uni Eropa pada Selasa lalu.
Semua pintu gerbang ke Kabul yang terletak di lembah yang dikelilingi oleh pegunungan dipenuhi oleh warga sipil yang memasuki kota itu.
Baca Juga
Sebagian mereka melarikan diri dari kekerasan di tempat lain, menurut sumber keamanan Barat di kota tersebut, sehingga sulit untuk mengatakan apakah pejuang Taliban juga berhasil melewatinya.
"Hal yang paling ditakutkan adalah kalau pelaku bom bunuh diri memasuki markas diplomatik untuk menakut-nakuti, menyerang, dan memastikan semua orang pergi secepat mungkin," katanya.
Jatuhnya Kota Faizabad, Ibu Kota provinsi timur laut Badakhshan kemarin merupakan kemunduran terbaru bagi pemerintah Afghanistan yang telah berjuang untuk membendung momentum serangan Taliban.
Hal itu terjadi ketika Presiden Ashraf Ghani terbang ke Mazar-i-Sharif untuk mengumpulkan panglima perang tua untuk mempertahankan kota terbesar di utara saat pasukan Taliban mendekat.
Jawad Mujadidi, seorang anggota dewan provinsi dari Badakhshan, mengatakan bahwa Taliban telah mengepung Faizabad sebelum melancarkan serangan pada Selasa.
"Dengan jatuhnya Faizabad, seluruh timur laut telah berada di bawah kendali Taliban," kata Mujadidi.
Taliban berjuang untuk mengalahkan pemerintah yang didukung AS dan menerapkan kembali hukum Islam yang ketat. Kecepatan kemajuan mereka telah mengejutkan pemerintah dan sekutunya.