Bisnis.com, JAKARTA - Tiga puluh satu anggota parlemen dari unsur partai Barisan Nasional (BN) mengatakan akan mendukung pemerintah Perikatan Nasional yang dipimpin oleh Perdana Menteri Muhyiddin Yassin sampai legitimasinya terbukti di parlemen.
Dipimpin oleh wakil presiden Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) yang juga Wakil Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob, para anggota parlemen mengatakan tidak bertanggung jawab untuk menarik dukungan mereka dan menyebabkan pemerintah runtuh.
“Sikap kami adalah, para anggota parlemen mengucapkan terima kasih dan menjunjung tinggi keputusan raja bahwa pemerintah melanjutkan pemerintahannya dan akan menentukan legitimasinya di parlemen,” kata Ismail Sabri dalam konferensi pers seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Jumat (6/8/2021).
Dia mengatakan bahwa raja Yang Dipertuan Agung juga setuju bahwa mosi tidak percaya diajukan di parlemen untuk memutuskan apakah akan mendukung pemerintah atau tidak.
Turut hadir pada konferensi pers di Balai Kota Kuala Lumpur itu sekitar 20 anggota parlemen BN, termasuk presiden Asosiasi Tionghoa Malaysia Wee Ka Siong dan Wakil presiden Kongres India Malaysia M Saravanan. Ismail Sabri mengatakan ada 10 orang lagi yang tidak dapat menghadiri konferensi pers itu.
PM Malaysia Muhyiddin yakin bahwa dia memimpin mayoritas parlemen, sedangkan mosi tidak percaya akan diajukan bulan depan.
Adapun, Konferensi pers itu dilakukan setelah presiden UMNO Ahmad Zahid Hamidi mengklaim bahwa dia telah mengumpulkan cukup banyak pernyataan resmi (SD) dari anggota parlemen partai yang menarik dukungan mereka dari Muhyiddin pada Selasa (3/8). Dengan demikian, Muhyiddin telah kehilangan mayoritas dukungannya.
Sehari kemudian, Muhyiddin bersikeras dalam pidato yang disiarkan televisi bahwa dia masih memimpin mayoritas parlemen. Dia berjanji untuk memberikan legitimasinya sebagai perdana menteri melalui sebuah mosi dalam pertemuan parlemen September.
Kubu oposisi dan Ahmad Zahid sejak itu meragukan klaim mayoritas Muhyiddin dan mendesak dia dan kabinetnya untuk mengundurkan diri.
Dalam konferensi pers itu Ismail Sabri menambahkan bahwa Raja Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah tidak akan menerima SD atau surat dukungan lagi.
“Jadi meskipun presiden UMNO mengatakan dia akan mengirim lebih banyak surat kepada raja, saya merasa ini bertentangan dengan keputusan Yang Mulia,” kata Ismail Sabri.
Dia menambahkan bahwa pengiriman SD yang dapat menjatuhkan pemerintah sebelum parlemen Malaysia duduk September ini akan bertentangan dengan keputusan raja.
Dia menambahkan bahwa fokus anggota parlemen adalah membantu pemerintah menyelesaikan masalah saat ini seperti pandemi Covid-19.
“Sebagai anggota parlemen yang bertanggung jawab, kami merasa bahwa kami tidak bertanggung jawab kepada rakyat jika kami meninggalkan pemerintahan ini dengan tergesa-gesa, seperti yang diperintahkan oleh partai,” kata Ismail Sabri.