Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PPKM Darurat dan Level 4 Usai: Kasus Corona 10.000 Lebih Sehari, Kematian Naik Lebih dari 3 Kali Lipat

Berdasarkan angka kepositifan total, pada 3 Juli 2021 jumlahnya sebesar 25,2 persen, sementara menurut PCR/TCM angkanya 36,7 persen.
Penyekatan di jalan Tol Jakarta-Cikampek. /Antara-Istimewa
Penyekatan di jalan Tol Jakarta-Cikampek. /Antara-Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Pada hari ini, Senin (2/8/2021) berakhir masa PPKM Level 4 yang dimulai sejak 21 Juli 2021. Bagaimana hasilnya?

Guru Besar Paru FKUI, Profesor Tjandra Yoga Aditama dalam pesan elektroniknya, dikutip Senin (2/8/2021), mengatakan, angka kematian pasien Covid-19 naik lebih dari tiga kali lipat.

Dia membandingkan data kematian pada 3 Juli dan 1 Agustus 2021. Hasilnya, kenaikan lebih dari tiga kali lipat.

Pada 3 Juli 2021, tercatat sebanyak 491 orang meninggal dunia akibat Covid-19, dan angka ini naik menjadi 1.604 orang pada 1 Agustus 2021.

Terkait penularan Covid-19, yang terjadi di masyarakat saat ini, Tjandra kembali membandingkan data 1 Agustus 2021 dengan 3 Juli 2021.

Dia menemukan, angka kasus pada 1 Agustus 2021 masih berada di angka 30.768, atau lebih tinggi dibandingkan 3 Juli yang angka kasusnya mencapai 27.913.

"Harus diingat pernah ada target agar sesuai PPKM angka dapat turun di bawah 10 ribu per hari, jadi masih jauh nampaknya," ujarnya.

Berdasarkan angka kepositifan total, pada 3 Juli 2021 jumlahnya sebesar 25,2 persen, sementara menurut PCR/TCM angkanya 36,7 persen.

Angka ini naik pada 1 Agustus, menjadi 27,3 persen dan 52,8 persen berdasarkan PCR/TCM. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengambil angka kepositifan di bawah 5 persen untuk menyatakan situasi sudah terkendali.

Melihat kondisi di Indonesia, menurut Tjandra, Indonesia masih lima kali lebih besar dari patokan aman 5 persen itu.

PPKM Darurat dan Level 4 Usai: Kasus Corona 10.000 Lebih Sehari, Kematian Naik Lebih dari 3 Kali Lipat

Pengendara melintas di jalur penyekatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Jakarta, Minggu (1/8/2021). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim kondisi penyebaran Virus Corona di Ibu Kota mulai melandai. Hal ini tak lepas dari kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang akan berakhir pada Senin (2/8/2021). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Evaluasi PPKM Darurat

PPKM Darurat untuk Pulau Jawa dan Bali, yang berlangsung sejak 3 Juli hingga 20 Juli 2021 pun gagal mencapai target.

Kegagalan itu dipantau dari enam indikator, yakini: pengetesan, pelacakan, penurunan mobilitas, vaksinasi Covid-19, angka positivitas atau positivity rate, dan target menekan laju penularan.

Dalam pengetesan, misalnya, pemerintah menargetkan 324 ribu per hari di Jawa dan Bali. Realisasinya, pemerintah hanya mampu mencapai 127 ribu per hari, dan itu pun angka total nasional.

Target vaksinasi sebanyak 1 juta per hari, faktanya hanya dapat dipenuhi 546 ribu per hari.

Target menekan laju kenaikan penularan hingga 10 ribu kasus per hari, juga masih jauh. Angka kasus harian sebanyak 34.257.

Begitu pula dengan pelacakan, target 15 orang per satu kasus positif atau 300 ribu kontak tapi realisasi masih 250 ribu kontak.

Target positivity rate 10 persen, realisasinya masih 25 persen. Target penurunan mobilitas 30 persen, namun yang tercapai masih 20 persen.

Menjelang PPKM Darurat berakhir, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengakui pelaksanaan pembatasan darurat memang belum sempurna dalam memenuhi target. Meski begitu, dia menyatakan bukan berarti PPKM darurat tidak ada hasil.

“Apakah enggak ada hasilnya, ada. Apakah bisa ditingkatkan, sangat bisa,” katanya.

Budi menyatakan pemerintah berupaya keras memperbaiki capaian target. Menurut dia, pemerintah akan memperbanyak testing, tracing, dan treatment.

Diketahui, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa pemerintah memberlakukan PPKM Darurat sejak 3 Juli hingga 20 Juli 2021 lalu. Kemudian, dilanjutkan dengan PPKM Level 4 pada 21 Juli hingga 2 Agustus 2021.

PPKM Darurat dan Level 4 Usai: Kasus Corona 10.000 Lebih Sehari, Kematian Naik Lebih dari 3 Kali Lipat

Suasana di kawasan Taman Margasatwa Ragunan (TMR) yang tutup sementara saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jakarta, Minggu (1/8/2021). Pengelola Taman Margasatwa Ragunan mengoptimalkan wisata virtual bagi masyarakat melalui siaran langsung media sosial (Instagram) agar pengunjung tetap dapat menikmati wisata satwa selama PPKM. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Lanjutkan PPKM

Epidemiolog dari FKM Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengatakan, bahwa pelaksanaan PPKM perlu diperpanjang sepanjang Agustus.

"Tak perlu tanya PPKM dilanjutkan. Ya, perlu dilanjutkan selama kasus penularan belum terkendali," kata Pandu melalui Twitter, Senin (2/8/2021)

Menurutnya, upaya pengendalian risiko penularan Covid-19 berkelanjutan, dan tanpa jeda. Hanya, tingkat pengetatannya saja yang berbeda.

"Perkuat di hulu, 3M dan tes-lacak-isolasi, serta vaksinasi. Jangan terlena dengan kondisi pandemi yang terlihat membaik di Jawa! Selama 3T-vaksinasi belum optimal, sulit keluar dari bayangan krisis kesehatan," ujar Pandu.

Pada Minggu (1/8/2021), kasus baru Covid-19 di Indonesia sebanyak 30.738 orang, jumlah meninggal 1.604 orang, dan jumlah orang sembuh dari Covid-19 sebanyak 39.446 orang.

Berdasarkan catatan worldometers.info, kasus aktif Covid-19 di Indonesia sebanyak 535.135 orang. Sementara, angka kasus Covid-19 per sejuta penduduk 12.436, angka kematian akibat Covid-19 per sejuta penduduk 346 orang, dan jumlah tes Covid-19 per sejuta penduduk 95.717.

Apakah, Presiden masih melanjutkan PPKM Level 4 untuk menekan penularan kasus Covid-19?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper