Bisnis.com, JAKARTA--Penerbangan pertama yang mengevakuasi penerjemah dan tenaga lokal lainnya yang bekerja sama dengan pasukan Amerika Serikat di Afghanistan telah mendarat di Bandara Internasional Washington Dulles.
Informasi itu dikutip menurut dokumen internal pemerintah AS.
Sebuah pesawat yang membawa 221 warga Afghanistan, termasuk 57 anak-anak dan 15 bayi telah mendarat di bandara tujuan pada Jumat pagi, menurut pelacakan penerbangan oleh FlightAware sebagaimana dikutip Aljazeera.com, Jumat (30/7).
Banyak warga Afghanistan yang bekerja dengan pasukan NATO pimpinan AS takut akan pembalasan dari Taliban mengingat pasukan AS dijadwalkan berangkat pada akhir Agustus, hampir 20 tahun setelah mereka pertama kali tiba.
Anggota keluarga turut menemani penerjemah dan orang lain dalam penerbangan tersebut. Mereka diperkirakan akan tinggal di Fort Lee, Virginia selama beberapa hari, kata pejabat AS awal bulan ini.
Penerbangan berikutnya akan membawa lebih banyak pelamar yang masih dalam proses mendapatkan visa, setelah mendapatkan persetujuan dan lolos pemeriksaan keamanan.
Baca Juga
Melaporkan dari ibukota Afghanistan Kabul, Charlotte Bellis dari Al Jazeera mengatakan bahwa Kedutaan Besar AS di kota itu “sangat tertutup” tentang penerbangan evakuasi.
“Mereka telah memberi tahu kami bahwa mereka sangat khawatir tentang keamanan dan privasi penerjemah ini,” katanya. Mereka juga khawatir jika ada pihak lain yang mengetahui bagaimana mereka keluar dan itu akan membahayakan masa depan mereka.
Sebelumnya, pemerintah AS mengumumkan bahwa sekitar 750 warga Afghanistan yang telah disetujui dan lolos pemeriksaan keamanan akan diterbangkan ke AS dengan perkiraan 1.750 anggota keluarga.
"Alasan kami mengambil langkah ini adalah karena mereka adalah individu yang berani," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki seperti dikutip.
Kami ingin memastikan bahwa kami mengenali dan menghargai peran yang telah mereka mainkan selama beberapa tahun terakhir, katanya.
Dalam apa yang disebut Gedung Putih sebagai Operasi Pengungsi Sekutu, sebagian besar penerjemah dan pekerja Afghanistan serta keluarga mereka kemungkinan akan dibawa terlebih dahulu ke pangkalan militer luar negeri AS sebelum mereka dimukimkan kembali di negara itu atau di tempat lain.
Sekitar 20.000 warga Afghanistan yang bekerja sebagai juru bahasa untuk Amerika Serikat telah mengajukan permohonan evakuasi di bawah program Visa Imigran Khusus (SIV) Departemen Luar Negeri AS.