Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

4 Hal Soal Ivermectin, Diduga Terkait dengan Politisi PDIP - KSP Moeldoko

ICW secara blak-blakan bahkan menyatakan bahwa PT Harsen Laboratories, salah satu produsen obat Ivermectin dengan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan politikus PDIP Ribka Tjiptaning.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyampaikan alasannya terlibat dalam kongres luar biasa (KLB) dan menerima tawaran sebagai ketua umum Partai Demokrat versi KLB melalui rekaman video yang diunggah di akun Instagram pribadi @dr_moeldoko, Minggu (28/3/2021)./Antara
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyampaikan alasannya terlibat dalam kongres luar biasa (KLB) dan menerima tawaran sebagai ketua umum Partai Demokrat versi KLB melalui rekaman video yang diunggah di akun Instagram pribadi @dr_moeldoko, Minggu (28/3/2021)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia Corruption Watch (ICW) menduga ribut-ribut soal Ivermectin tak lepas dari adanya keterkaitan produsen obat cacing tersebut dengan sejumlah pejabat dan elit partai politik.

ICW secara blak-blakan bahkan menyatakan bahwa PT Harsen Laboratories, salah satu produsen obat Ivermectin dengan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan politikus PDIP Ribka Tjiptaning.

Ivermectin belakangan terus menjadi perbincangan masyarakat, terutama setelah obat cacing ini dipromosikan sebagai obat untuk Covid-19. Di India, obat cacing tersebut dikeluarkan dari daftar pengobatan Covid-19.

Peneliti Korupsi Politik ICW Egi Primayogha mengatakan jejaring ini menunjukkan dugaan adanya upaya mencari keuntungan di tengah krisis pandemi lewat relasi politik.

"Gambarannya adalah ada sebuah perusahaan mencoba mencari keuntungan dan dia menjalin relasi dengan berbagai pihak, di antaranya adalah politisi dan pejabat publik," kata Egi dilansir dari Tempo, Jumat (23/7/2021).

Berikut ini adalah rangkuman mengenai persoalan tersebut.

 

  1. Bermula dari pemblokiran pabrik PT Harsen Laboratories

Ivermectin sempat menjadi buah bibir ketika adanya pemblokiran pabrik obat cacing tersebut oleh BPOM awal bulan ini. Pemblokiran pabrik ini awalnya diketahui dari pernyataan Riyo Kristian Utomo yang disebut sebagai Direktur Marketing PT Harsen.

Saat itu, Dia mengatakan sudah 3 hari BPOM memblokir pabrik, membuat obat buatan mereka tak bisa didistribusikan. “Sudah tiga hari, BPOM melakukan sidak dan memblokir keluar dari pabrik PT Harsen,” kata Riyo lewat keterangan tertulis, Jumat, 2 Juli 2021.

Riyo mengatakan sidak dan pemblokiran pabrik Ivermectin sudah terjadi sejak Selasa, hingga Kamis, 1 Juli 2021. “Berhari-hari mereka nongkrong memeriksa semua faktur di pabrik, sepertinya mereka tidak ingin obat ini beredar dan dipakai untuk melawan Covid-19,” kata Riyo. Belakangan, PT Harsen melalui Image Dynamics, menyebut Riyo bukan pegawai PT Harsen.

Kala itu, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito mengatakan merazia pabrik karena menemukan sejumlah pelanggaran dalam proses produksi, hingga distribusi Ivermectin buatan PT Harsen, pemegang merek Ivermax 12 mg.

Tak berselang lama, PT Harsen Laboratories menyatakan, tak pernah memberi pernyataan resmi soal pemblokiran pabriknya oleh BPOM.

PT Harsen juga menyatakan bahwa Riyo Kristian Utomo, bukan pegawainya. “Riyo Kristian Utomo bukan karyawan PT Harsen Laboratories,” seperti dikutip dari siaran pers PT Harsen, yang diedarkan melalui Image Dynamics.

  1. Kisah PT Harsen dekati Prabowo

PT Harsen melobi sejumlah petinggi negara untuk meloloskan penggunaan obat cacing itu untuk Covid-19. Awal 2021, petinggi perusahaan itu mendatangi Kementerian Pertahanan.

Wakil Presiden PT Harsen Sofia Koswara dalam sebuah diskusi daring pada 28 Juni 2021 mengaku bertemu dengan Benyamin Paulus Octavianus. Sofia menyebut Benyamin sebagai anggota staf khusus, sekaligus dokter pribadi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

  1. ICW duga PT Harsen dekat dengan Moeldoko dan HKTI

ICW menduga ada hubungan antara salah satu pejabat PT Harsen Laboratories, Sofia Koswara, dengan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Kendati, nama Sofia tak tertera dalam akta perusahaan PT Harsen, ICW menyebut Sofia memegang peran sentral dalam menjalin relasi dengan berbagai pihak.

Peneliti ICW, Egi Primayogha mengatakan Sofia memiliki keterkaitan dengan Front Line Covid-19 Clinical Care (FLCCC). Dia merupakan Ketua FLCCC Indonesia. Adapun salah satu anggota FLCCC adalah Budhi Antariksa, tim uji klinis ivermectin sekaligus anggota tim dokter kepresidenan.

Sofia juga, tutur dia, tercatat sebagai direktur dan pemilik saham PT Noorpay Perkasa. Menurut Egi, saham terbesar PT Noorpay dimiliki oleh Joanina Rachman, anak dari Kepala Staf Presiden Moeldoko. "Joanina juga sebagai tenaga khusus atau tenaga ahli di KSP," kata Egi.

  1. ICW Soroti hubungan PT Harsen dengan Ribka Tjiptaning

ICW menyoroti hubungan PT Harsen dan politikus PDI Perjuangan Ribka Tjiptaning. Egi mengungkit nama Riyo Kristian Utomo, yang sebelumnya sempat berbicara sebagai Direktur Pemasaran PT Harsen.

Riyo berbicara di publik ketika Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merazia pabrik PT Harsen. Namun ketika polemik ivermectin menguat, PT Harsen mengeluarkan pernyataan bahwa Riyo bukan pengurus perusahaan. Apa yang telah disampaikan Riyo juga disebut bukan pernyataan resmi perseroan.

"Kenapa PT Harsen harus repot-repot untuk mengklarifikasi Riyo bukan bagian dari mereka? Ternyata Riyo adalah anak kandung dari Ribka Tjiptaning, politikus PDIP dan anggota DPR," kata Egi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Edi Suwiknyo
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper