Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga Survei Indonesia (LSI) melaporkan hasil survei yang menunjukkan 73,8 persen masyarakat meyakini adanya kemungkinan penyalahgunaan anggaran negara pada pengadaan Covid-19.
Penelitian itu dilakukan LSI menggunakan telepon pada 20 - 25 Juni 2021. Survei ini diikuti oleh 1.200 responden terpilih dengan margin error kurang lebih 2,88 persen dan memiliki tingkat kepercayaan 95 persen.
Dalam survei tersebut, responden diberikan pertanyaan seberapa besar kemungkinan terjadinya penyalahgunaan anggaran negara untuk pengadaan vaksin Covid-19.
Hasilnya, 20,1 persen responden mengatakan sangat besar dan 53,6 persen menyatakan cukup besar. Selebihnya mengaku potensi itu cukup kecil. Perinciannya, 11,3 persen memilih cukup kecil, 2,3 persen menyebut sangat kecil serta 12,7 persen lainnya tidak menjawab atau tidak tahu.
“Mayoritas, 73.8 persen, merasa sangat/cukup besar terjadi penyalahgunaan anggaran negara untuk pengadaan vaksin Covid-19,” tulis hasil Survei LSI dikutip Minggu (18/7/2021).
Meski begitu, 63,7 persen responden merasa sangat atau cukup yakin bahwa pemerintah akan dapat memenuhi target untuk memberi vaksin kepada 181,5 juta orang pada akhir 2021. Hanya 28,5 persen mengaku tidak yakin.
Baca Juga
Selain itu, 50,1 persen masyarakat merasa sangat atau cukup yakin bahwa pemerintah dapat menjamin penggunaan anggaran untuk pengadaan vaksin agar tidak dikorupsi.
“Namun yang merasa kurang atau sangat tidak yakin juga cukup banyak 41,2 persen.”