Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rumah Sakit di Jabar Hampir Kolaps, Ini 3 Strategi Ridwan Kamil

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membeberkan tiga strategi untuk mengurangi potensi kolapsnya rumah sakit atau faskes.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil./Istimewa
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan strategi untuk mengurangi kolapsnya fasilitas kesehatan atau rumah sakit di wilayah Jawa Barat akibat melonjaknya angka positif Covid-19.

Jawa Barat menjadi provinsi kedua terbanyak setelah DKI Jakarta yang memiliki catatan kasus Covid-19 tertinggi di Indonesia. Ada tiga hal atau strategi yang dilakukan Pemerintah Jawa Barat.

Pertama, menaikkan persentase. Ridwan Kamil mengatakan persentase ketersediaan kamar di Jawa Barat berada di rata-rata 36 persen. Artinya, 54 persen untuk tempat tidur dan 36 persen untuk pasien Covid-19.

“Kami tingkatkan sampai nanti mentok di 60 persen Kalau sudah 60 persen betul-betul rumah sakit darurat akan kita dirikan,” kata Ridwan Kamil saat konferensi Pers mengenai “Kolapsnya Fasilitas Kesehatan dan Kematian Pasien Isolasi Mandiri” oleh CISDI pada Senin, (12/7/2021).

Kedua, menahan warga yang bergejala ringan agar tidak ke rumah sakit. Hal ini dibutuhkan edukasi karena hasil kajian yang dilakukan pemerintah banyak pasien di rumah sakit hanya bergejala ringan. Sesuai dengan arahan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pasien bergejala ringan sebaiknya melakukan isolasi mandiri.

Ketiga, Pemerintah Jawa Barat telah menyiapkan ruang isolasi mandiri di desa-desa sebagai cara untuk menahan pasien Covi-19 bergejala ringan tidak ke rumah sakit. Jumlah pasien yang telah ditangani di Pusat Isolasi Desa (Pusda) ada 4.350 orang atau 43,11 persen.

“Ada 10.000 tempat tidur di isolasi mandiri, berarti 60.000 di rumah pribadi dan sepuluh ribu di ruang isolasi tapi di desa-desa. Ini baru terisi sekitar 43 persen,” kata Ridwan Kamil.

Strategi terakhir, Pemprov Jabar akan memindahkan pasien pemulihan ke Hotel atau Apartemen dan bangunan-bangunan non-rumah sakit. Hal ini dilakukan agar tidak menganggu pasien yang baru datang ke rumah sakit.

Dari strategi tersebut, Jawa Barat berhasil menurunkan 3 persen Bed Occupancy Rate (BOR) per tanggal 11 Juli 2021.

“Jadi intinya tanggal 11 Juli itu sudah turun ke 87 persen dari 90-an persen,” kata Ridwan Kamil.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper