Bisnis.com, JAKARTA - Setelah pekan lalu didemo besar-besaran agar turun dari jabatannya akibat gagal menangani Covid-19, Presiden Brasil Jair Bolsonaro kini dituduh terlibat dalam skema memotong gaji para pembantunya.
Sedangkan seorang anggota Senat, sebagimana dikutip laman Brasil UOL melaporkan, bahwa tekanan politik pada pemimpin sayap kanan itu terus meningkat seiring tuduhan baru.
Mengutip rekaman audio mantan ipar Bolsonaro yang menjelaskan perannya dalam dugaan kasus korupsi itu, UOL melaporkan kasus itu terkait perekrutan rekan dekat sebagai karyawan dan kemudian menerima uang dari hasil potongan gaji mereka.
Laporan UOL menunjukkan untuk pertama kalinya Bolsonaro secara langsung terlibat dalam kasus semacam itu, yang secara lokal dikenal sebagai Rachadinha seperti dikutip Aljazeera.com, Selasa (6/7/2021).
Jaksa negara bagian Rio de Janeiro telah secara resmi mengajukan tuntutan terhadap Senator federal Flavio Bolsonaro, putra tertua presiden, atas dugaan partisipasinya dalam kasus serupa ketika dia menjadi anggota parlemen negara bagian.
Laporan itu muncul ketika Bolsonaro menghadapi kemarahan publik yang meluas dan protes massal atas penanganannya terhadap pandemi Covid-19.
Baca Juga
Dia juga menghadapi pertanyaan tentang dugaan korupsi dalam upaya pengadaan vaksin pemerintah.
Pemimpin populis itu terpilih pada tahun 2018 dengan janji untuk membasmi korupsi setelah beberapa skandal tingkat tinggi mengguncang Brasil.
Akan tetapi, penanganan Bolsonaro terhadap Virus Corona, yang telah menewaskan lebih dari 524.000 orang di seluruh negara Amerika Selatan itu, telah menyebabkan penurunan tajam popularitasnya.
Dia juga menghadapi penyelidikan komisi Senat terhadap kebijakan pandemi pemerintahnya.
Ribuan orang menggelar aksi protes di seluruh Brasil selama akhir pekan lalu untuk menuntut pengunduran dirinya karena krisis kesehatan tersebut.
Hakim Mahkamah Agung Brasil Rosa Weber sebelumnya mengesahkan penyelidikan tindak kriminal atas Bolsonaro terkait tuduhan potensi korupsi dalam kementerian kesehatannya dalam proses pengadaan vaksin Covid-19 asal India.
Dia terlibat dalam dugaan penyimpangan kontrak senilai 1,6 miliar reais (US$315 juta) yang ditandatangani pada Februari dengan perusahaan farmasi India Bharat Biotech untuk pengadaan 20 juta dosis.
Akan tetapi, Bolsonaro telah membantah melakukan kesalahan.