Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Disinfektan Jalan Terbuka, Epidemiologi AS: Buang Waktu, Uang, dan Energi!

Pemerintah daerah sering melakukan disinfektan di jalan terbuka. Epidemiologi AS menilai pekerjaan tersebut salah dan buang-buang uang.
Penyemprotan cairan disinfektan menggunakan mobil armoured water cannon (AWC) milik polisi di sejumlah jalan raya di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Jumat (4/6/2021)./Antara/HO-Humas Polres Kudus
Penyemprotan cairan disinfektan menggunakan mobil armoured water cannon (AWC) milik polisi di sejumlah jalan raya di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Jumat (4/6/2021)./Antara/HO-Humas Polres Kudus

Bisnis.com, JAKARTA – Dokter asal University of Maryland, sekaligus Epidemiologi AS, dr. Faheem Younus, MD menyoroti proses penyemprotan disinfektan di jalan raya dan tempat terbuka di Indonesia.

Melalui akun Twitter pribadinya @FaheemYounus sering mencuitkan persoalan Covid-19 dengan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Hal ini mengundang perhatian warganet Indonesia.

Hari ini Faheem mengunggah empat buah foto yang memperlihatkan proses penyemprotan disinfektan di jalan terbuka.

“Benar-benar buang-buang waktu, uang, dan energi,” cuit Faheem, seperti dikutip Bisnis.com, Selasa (6/7/2021).

Epidemiologi AS menyebutkan penyemprotan disinfektan yang dilakukan di jalan terbuka tidaklah diperlukan dan hanya membuang-buang tenaga, uang, dan waktu. “Desinfeksi permukaan TIDAK diperlukan di jalan dan ruang terbuka. Rumah sakit dan kamar dengan pasien Covid-19 adalah cerita lain,” jelasnya. 

Dalam cuitannya, Faheem turut mengatakan bahwa umumnya Covid-19 menyebar dari orang ke orang melalui kontak dekat atau udara dan di ruang dalam ruangan. Dokter asal Amerika Serikat itu meminta agar memfokuskan di tempat yang penting.

Menurutnya, disinfektan dinilai terlalu berlebihan dan hanya membuang uang. Faheem menyarankan agar rajin mencuci tangan dan membelanjakan masker untuk pencegahan penularan Covid-19.

Cuitan tersebut mendapatkan banyak respon warganet Indonesia. “Mending beliin alat buat tracing masif , penyediaan oksigen, kasih dana puskesmas biar bisa mantau pasien yang isolasi mandiri, kasih insentif tambahan buat pejuang-pejuang garda belakang,” balas salah satu warganet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper