Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Ungkap Target Fantastis Presiden Jokowi, Vaksinasi 3 Juta per Hari

Akhir Juni, Presiden sudah meminta 1 juta dosis sudah tersuntik ke masyarakat pada Juli. Bulan depan, angkanya dinaikkan dua kali lipat menjadi 2 juta per hari.
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) saat mengikuti KTT Luar Biasa G20 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (26/3/2020). Biro Pers dan Media Istana
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) saat mengikuti KTT Luar Biasa G20 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (26/3/2020). Biro Pers dan Media Istana

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa akselerasi vaksinasi menjadi syarat penting untuk bisa menjaga pemulihan ekonomi.

Ini untuk bisa mencapai kekebalan bersama (herd immunity). Bersamaan dengan itu, protokol kesehatan tidak boleh dilupakan.

“Oleh karena itu, kenaikan jumlah yang divaksin untuk bisa mencapai bahkan sampai 2 juta per hari, dan kalau kita ingin selesaikan [herd immunity] sebelum akhir tahun ini diperlukan vaksinasi hingga capai 3 juta per hari pada periode Oktober-November yang akan datang,” katanya pada konferensi pers virtual, Senin (5/7/2021).

Sri Mulyani menjelaskan bahwa ini adalah target yang luar biasa tinggi. Presiden Joko Widodo pada rapat yang dilakukan hari ini meminta kerja sama seluruh pihak perlu dilakukan untuk menggapainya.

“Bahkan diminta supaya vaksinasi bisa dijalankan pagi, siang, dan malam hari dengan menggunakan sumber daya baik kementerian/lembaga, TNI, Polri, sampai pada seluruh dinas dan pemerintah daerah,” jelasnya.

Presiden Jokowi, berdasarkan catatan Bisnis, terus menaikkan target percepatan vaksinasi. Akhir Juni, Kepala Negara meminta 1 juta dosis sudah tersuntik ke masyarakat pada Juli. Bulan depan, angkanya dinaikkan dua kali lipat menjadi 2 juta per hari.

Tercapainya herd immunity, terang Sri Mulyani, menjadi syarat penting untuk bisa menjaga masyarakat dari penularan Covid-19 sambil menjaga pemulihan ekonomi.

Pada triwulan I/2021, ekonomi Indonesia masih terkontraksi 0,74 persen. Periode selanjutnya, diperkirakan tumbuh melesat sekitar 7 persen. Dengan begitu, pada semester awal angkanya dalam rentang 3,1 persen hingga 3,3 persen.

Akan tetapi, semester II akan sangat bergantung pada kondisi Covid-19. Terutama berapa lama kenaikannya dan pengetatan dilakukan.

Berdasarkan skenario moderat pemerintah, yaitu bulan ini pandemi sudah bisa dikendalikan lalu Agustus sudah ada aktivitas normal, ekonomi pada kuartal III bisa mendekati 5 persen.

“Namun jika restriksi cukup panjang, maka pemulihan ekonomi pada triwulan III bisa turun di sekitar 4 persen,” papar Sri Mulyani.

Adapun, per 4 Juli 2021, jumlah penerima vaksin tahap I bertambah 490.505 orang, turun dari hari sebelumnya sebanyak 681.419 orang. Sementara itu, penerima vaksin tahap II bertambah 56.832 orang, turun dari 152.625 orang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper