Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenkes Validasi Data Sasaran Vaksinasi Covid-19 Usia 12-17 Tahun

Validasi dibutuhkan sebab ada kemungkinan sejumlah target sasaran dari kelompok usia pelajar mengalami putus sekolah.
Juru bicara vaksinasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Siti Nadia Tarmizi. (FOTO ANTARA/Muhammad Zulfikar)
Juru bicara vaksinasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Siti Nadia Tarmizi. (FOTO ANTARA/Muhammad Zulfikar)

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan tengah memvalidasi jumlah sasaran vaksinasi Covid-19 pada kelompok masyarakat usia 12 hingga 17 tahun ke sejumlah instansi terkait untuk menentukan kebutuhan vaksin.

Validasi angka sasaran vaksinasi kelompok usia 12-17 tahun ini dilakukan melalui koordinasi bersama Dinas Pendidikan dan Badan Kependudukan Catatan Sipil untuk memperoleh data yang akurat.

"Kita validasi, total populasi yang kurang dari usia 18 tahun ada sekitar 87 juta, untuk usia 12 hingga 17 tahun berkisar 23 hingga 30 jutaan. Kita masih mencocokkan data itu," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi saat menjadi pembicara di Webinar "Strategi Mewujudkan 2 Juta Dosis Vaksinasi Covid-19" yang diselenggarakan Forum Aliniea secara virtual dan dipantau di Jakarta, Kamis (1/7/2021).

Siti Nadia mengatakan validasi dibutuhkan sebab ada kemungkinan sejumlah target sasaran dari kelompok usia pelajar itu mengalami putus sekolah.

"Mungkin dari usia tersebut ada yang tidak masuk bangku sekolah," ujarnya.

Dia mengungkapkan upaya validasi juga dilakukan berdasarkan ketentuan Nomor Induk Kependudukan (NIK) peserta yang tercantum pada Kartu Keluarga (KK).

"Vaksinasi anak diwajibkan membawa kartu keluarga atau dokumen lain yang mencantumkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) anak," jelasnya.

Siti Nadia menambahkan ketersediaan vaksin Covid-19 di Indonesia saat ini terbilang mencukupi untuk mengejar target 181,5 juta.

"Sebanyak 426 juta dosis itu vaksinnya sudah secure, sebab sudah ada komitmen dengan semua produsennya. Siang ini ada vaksin yang didatangkan juga dari Jepang sebagai bantuan bilateral sama seperti dari Uni Emirat Arab (UEA) juga," paparnya.

Di sisi lain, kata Siti Nadia, pemerintah juga melakukan negosiasi penambahan kuota vaksin yang dibutuhkan dari sejumlah produsen vaksin lainnya di dunia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper