Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Korupsi LPEI Diduga Rugikan Negara Rp4,7 Triliun

Dugaan kerugian negara terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi pembiayaan ekspor nasional oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) mencapai Rp4,7 triliun.
Indonesis Exim Bank (Bisnis/Dedi Gunawan)
Indonesis Exim Bank (Bisnis/Dedi Gunawan)
Bisnis.com, JAKARTA--Penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) membeberkan dugaan kerugian negara terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi pembiayaan ekspor nasional oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) mencapai Rp4,7 triliun.
 
Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung, Febrie Adriansyah mengatakan bahwa penyidik Kejagung kini tengah mendalami seluruh transaksi mencurigakan yang dilakukan oleh PT LPEI terkait perkara korupsi pembiayaan ekspor nasional tersebut untuk memperkuat alat bukti.
 
"Jadi terkait kasus korupsi LPEI, indikasi kerugian negaranya hingga Rp4,7 triliun. Sekarang penyidik sedang mendalami setiap transaksi pembiayaan," tuturnya kepada Bisnis melalui pesan singkat di Jakarta, Rabu (30/6/2021).
 
Febrie meyakini bahwa ada pihak-pihak yang dari awal sudah memiliki niat jahat untuk membobol uang LPEI sehingga menyebabkan kerugian negara Rp4,7 triliun.
 
"Tim penyidik akan memastikan pengucuran biaya ekspor yang mana dan dari awal diniatkan untuk membobol LPEI," katanya.
 
Berkaitan dengan perkara tersebut, tim penyidik Kejagung juga telah memanggil dan memeriksa enam orang saksi untuk membuat perkara itu terang-berderang.
 
Saksi yang diperiksa adalah mantan Kepala Kantor Wilayah LPEI Surakarta Solo berinisial AS, Senior Manager Operation TNT Indonesia berinisial MS, Manager Operation Fedex berinisial EW, Kepala Divisi UKM pada LPEI tahun 2015 berinisial FS, Kepala Divisi Analisa Resiko Bisnis II pada LPEI berinisial DPA dan Kepala Divisi Restrukturisasi Aset II pada LPEI berinisial YTP.
 
 
 
 
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper