Bisnis.com, JAKARTA - Malaysia akan memperpanjang penguncian atau lockdown secara nasional yang semula akan berakhir besok. Perpanjangan masa lockdown akan dilakukan karena jumlah infeksi Covid-19 baru yang masih terlalu tinggi.
Hal itu ditegaskan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin seperti dikutip bloomberg.com, Minggu (27/6/2021).
“Pembatasan pergerakan akan tetap berlaku sampai kasus harian turun di bawah 4.000," kata Muhyiddin.
Dia mengatakan pemerintah akan mengumumkan bantuan yang lebih komprehensif kepada semua kelompok masyarakat pada hari ini atau Selasa besok.
Hal itu dikemukakannya saat berkunjung ke pusat vaksinasi di negara bagian Selangor.
Memperpanjang penguncian akan menjadi pukulan tambahan bagi ekonomi Malaysia yang saat ini berupaya bangkit kembali setelah terpuruk dalam tiga bulan terakhir.
Bank Dunia pada Rabu lalu memangkas perkiraan pertumbuhan Malaysia tahun 2021 menjadi 4,5 persen dari 6 persen.
Pemerintah menyatakan bulan ini pemerintah sedang merevisi perkiraan pertumbuhan ekonomi sebelumnya dari 6 persen menjadi 7,5 persen karena penguncian.
Penutupan semua kecuali sektor-sektor penting merugikan ekonomi satu miliar ringgit ($241 juta) per hari, kata Muhyiddin pekan lalu saat meluncurkan rencana pemulihan. Perdana menteri itu meluncurkan paket bantuan ekonomi senilai 40 miliar ringgit pada akhir Mei untuk ketiga kalinya tahun ini.
Tingkat infeksi Malaysia telah menurun di bawah posisi 1 sejak tindakan penguncian awal mulai berlaku pada 1 Juni, dari puncak 1,21 pada Mei ketika kasus harian mencapai 9.000. Namun, infeksi baru tetap meningkat dan pada Sabtu saja peningkatannya 5.803.
Pemerintah Malaysia berharap untuk beralih ke fase kedua dari rencana pemulihannya setelah kasus harian baru turun di bawah 4.000 atau 10 persen dari populasi yang sudah divaksinasi penuh. Fase kedua juga ditandai dengan penggunaan tempat tidur ICU pada kapasitas sedang, kata Muhyiddin pada awal Juni.
Sementara itu dari Thailand dilaporkan pemerintah telah memerintahkan semua restoran di Bangkok dan provinsi terdekat menangguhkan layanan makan di tempat selama sebulan.
Kebijakan itu bertujuan untuk memperketat pembatasan demi mengatasi gelombang wabah Covid-19 paling mematikan di negara itu.
Larangan makan di tempat mulai berlaku Senin besok sebagai tambahan dari penyegelan atas sejumlah kamp untuk pembangunan perumahan yang diumumkan sebelumnya.