Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mencanangkan pemberian imunisasi PCV. Kegiatan tersebut dilakukan secara virtual dan diinisiasi di Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Pada tahap pengenalan, Kementerian Kesehatan melakukan vaksinasi dengan target 30 peserta anak-anak dan denhan menerapkan prokes ketat agar tetap aman serta sehat.
“Setelah Provinsi Jawa Timur rencananya kegiatan serupa akan dilaksanakan di Provinsi Jawa Barat untuk selanjutnya dapat dilakukan di seluruh Indonesia secara bertahap di tahun 2022 mendatang,” ujar Menkes Budi, mengutip keterangan resmi Kemenkes, Rabu (23/6/2021).
Vaksin PCV atau pneumococcal conjugate vaccine adalah vaksin yang mengandung bagian dari dinding sel bakteri pneumokokus. Bakteri ini dapat menimbulkan penyakit infeksi yang berat, seperti meningitis, pneumonia, dan infeksi darah atau sepsis.
Pemberian imunisasi PCV kepada anak merupakan upaya penting untuk melindungi dan mencegah kematian anak akibat dari pneumonia. “Untuk itu, anak-anak harus mendapatkan dosis lengkap imunisasi PCV sebanyak 3 dosis yakni diusia 2,3 dan 12 bulan,” terangnya.
Bedasarkan data WHO, pneumonia merupakan penyakit yang menyumbang 15 persen dari kematian anak usia dibawah 5 tahun dan secara global sebanyak 800.000 anak meninggal akibat dari penyakit ini.
Sementara itu di Indonesia, berdasarkan data Riskesdas prevalensi penumonia pada balita terus meningkat, dari 4,3 persen pada 2013 menjadi 5 persen pada 2018. Sementara itu, pada 2019 tercatat 551 balita meninggal akibat pneumonia.
“Penyakit ini memiliki bahaya yang jauh lebih besar bagi bayi yang mana dapat menyebabkan kematian 2 kali lebih tinggi dibandingkan anak usia 1-4 tahun. Untuk itu, pemberian vaksin PCV ini diharapkan dapat memberikan perlindungan optimal dari ancaman pneumonia,” imbuh Budi.