Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kenaikan Kasus Covid-19 Pascalebaran 2021 Lebih Tinggi dari Tahun Lalu

Pada lebaran tahun ini terjadi kenaikan kasus positif yaitu mencapai 112,22 persen, sedangkan pada masa setelah Lebaran 2020 hanya sebesar 93,11 persen.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito./Youtube
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito./Youtube

Bisnis.com, JAKARTA - Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito menyatakan kenaikan kasus positif pascalebaran 2021 ternyata lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Data Satgas Penanganan Covid-19 menunjukkan secara nasional pada tahun ini terjadi kenaikan kasus positif yaitu mencapai 112,22 persen, sedangkan pada masa setelah Lebaran 2020 hanya sebesar 93,11 persen.

“Kenaikan yang signifikan pada tahun ini tidak dipungkiri terjadi karena pada minggu keempat ini kenaikan kasusnya sangat signifikan jika dibandingkan dengan minggu sebelumnya,” ujarnya dalam konferensi pers, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (17/6/2021).

Padahal, sambung Wiku, kenaikan kasus positif Covid-19 pada pekan ketiga setelah libur Lebaran 2021 hanya sekitar 50 persen atau lebih rendah dari tahun sebelumnya yang mencapai sekitar 80 persen.

Adapun, pada pekan keempat pascalebaran 2021 atau hingga 7 Juni 2021 kenaikan kasus positif tercatat mencapai 55.320 kasus atau naik 112,22 persen dari tiga pekan sebelumnya yaitu 26.067 kasus.

Sementara pada pekan keempat pascalebaran 2020 hanya mencapai 8.078 atau naik 93,11 persen dari pekan pertama yaitu 4.183 kasus.

Namun, jika dilihat dari siginifikansi kenaikan kasus positif pada minggu keempat pascalebaran, ternyata pada tahun ini lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun lalu.

“Tahun lalu Jawa Tengah mengalami kenaikan kasus hingga 758 persen, sedangkan di tahun ini sebesar 281 persen,” kata Wiku.

Menurutnya, hal tersebut terjadi karena pada tahun lalu adalah masa awal Indonesia menangani pandemi Covid-19 sehingga masih dalam masa penyesuaian diri dalam penanganannya.

Kendati signifikansi kasus tidak melebihi tahun lalu, Wiku mengingatkan beberapa pemerintah kabupaten/kota yang ternyat mencatatkan kenaikan kasus signifikan dalam waktu singkat seperti Bangkalan, Kudus, Pati, Jepara, Bandung, dan Kota Cimahi.

Dengan fakta tersebut, Wiku mengajak semua pihak untuk lebih detail dalam melihat pergerakan kasus yakni tidak hanya di tingkat provinsi tetapi hingga kabupaten/kota.

“Jika terdapat kabupaten/kota yang sudah menunjukkan kenaikan [kasus] signifikan harus segera ditangani agar tetap terkendali sehingga tidak meningkatkan kasus di tingkat provinsi hingga nasional,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper